Jakarta (ANTARA) - Facebook sedang menguji coba mengurangi penayangan iklan politik di platform tersebut untuk sejumlah pengguna di berbagai negara, termasuk Indonesia.
"Seperti yang disebutkan Mark Zuckerberg saat rapat baru-baru ini, salah satu umpan balik yang sering kami dengar adalah orang tidak mau konten politik mengambil alih laman Kabar Berita," kata Direktur Manajemen Produk Facebook, Aastha Gupta, di blog resmi Facebook, dikutip Jumat.
Facebook menguji coba pengurangan iklan politik kepada pengguna di Indonesia, Brasil dan Kanada mulai pekan ini, Amerika Serikat pada waktu yang akan datang.
Selama masa uji coba, Facebook akan mengukur bagaimana respons pengguna terhadap konten politik yang muncul di laman utama, dengan membuat kategori peringkat.
Facebook memberi pengecualian untuk informasi COVID-19 dari akun milik lembaga resmi dan kantor atau layanan pemerintahan.
Uji coba ini tidak berarti Facebook akan menghilangkan sepenuhnya iklan politik, namun, untuk mancari solusi berinteraksi dengan iklan politik di platform tersebut.
"Sambil menghormati selera setiap orang di laman Kabar Berita mereka," kata Gupta.
Berdasarkan data internal Facebook, iklan politik menguasai 6 persen dari konten yang dilihat pengguna di media sosial tersebut.
Berita Terkait
KPU Gumas imbau masyarakat urus DPTb jika mencoblos tidak sesuai alamat KTP
Kamis, 24 Oktober 2024 7:04 Wib
KPU Bartim siap gelar debat perdana Pilkada 2024
Rabu, 23 Oktober 2024 19:33 Wib
Kesbangpol Kobar ajak pemuda kuatkan semangat membangun
Rabu, 23 Oktober 2024 16:59 Wib
DPRD Kotim kembali ingatkan ASN harus netral
Selasa, 22 Oktober 2024 21:07 Wib
Komisi DPRD Kota Palangka Raya resmi terbentuk
Selasa, 22 Oktober 2024 20:01 Wib
PDI Perjuangan optimistis menang 50 persen di Pilkada Katingan
Selasa, 22 Oktober 2024 19:40 Wib
Pemkab Kotim hormati pengusutan dugaan pelanggaran netralitas ASN
Selasa, 22 Oktober 2024 18:59 Wib
Bawaslu Kapuas temukan puluhan APK langgar aturan pemasangan
Selasa, 22 Oktober 2024 7:01 Wib