Januari-Februari 2021 terpantau dua titik panas di Barsel

id Pemkab barsel, barito selatan, buntok, bpbd barsel, badan penanggulangan bencana daerah, kalteng, kalimantan tengah, titik panas, hot spot, titik api

Januari-Februari 2021 terpantau dua titik panas di Barsel

Kasi Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Barito Selatan, Suwono di Buntok, Selasa, (2/3/2021). (ANTARA/Bayu Ilmiawan)

Buntok (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah Barito Selatan, Kalimantan Tengah menyebutkan dalam dua bulan terakhir terpantau sebanyak dua titik panas (hotspot).

"Dua titik panas yang terpantau sejak Januari hingga akhir Februari 2021 itu di wilayah Kecamatan Dusun Selatan, sedangkan pada 2020 lalu terpantau sebanyak 301 titik panas," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Barito Selatan Suwono di Buntok, Rabu.

Untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di daerah ini, pihaknya sudah membentuk Tim Reaksi Cepat (TRC) dalam menangani bencana, baik karhutla, banjir dan bencana alam lainnya.

Disamping itu lanjut dia, pihaknya juga selalu melakukan pembinaan terhadap Masyarakat Peduli Api (MPA) yang telah dibentuk sebelumnya.

"Pembinaan tersebut dengan melaksanakan simulasi dalam penanganan karhutla dan MPA yang dibentuk telah diberikan peralatan mesin pompa air," tambahnya.

Dikatakannya, dalam waktu dekat ini, pihaknya akan melaksanakan simulasi untuk pematangan TRC dan seluruh staf BPBD.

"Kami selama ini terus melakukan sosialisasi untuk memberikan edukasi kepada masyarakat di sejumlah desa terkait hal itu," ucap Suwono.

Termasuk juga mensosialisasikan mengenai maklumat Kapolda Kalimantan Tengah tentang sanksi pidana bagi yang dengan sengaja membakar hutan dan lahan.

"Sosialisasi yang dilakukan tersebut sambil memantau kondisi di lapangan, sambil memantau kondisi banjir. Kita sangat bersyukur desa-desa di daerah ini masih belum ada yang terendam banjir," tambahnya.

Ia menyampaikan, dalam kegiatan sosialisasi itu juga, pihaknya mengimbau masyarakat agar disiplin menjalankan protokol kesehatan dengan selalu menerapkan 5M yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

"Hal itu mengingat saat ini masih dalam masa pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19), sehingga disiplin menerapkan protokol kesehatan sangatlah diperlukan untuk memutus mata rantai penyebaran COVID-19," demikian Suwono.