Ma'ruf Amin ajak masyarakat lintas agama berdoa hadapi pandemi

id Ma'ruf Amin ,Wapres,pandemi COVID,berdoa hadapi pandemi,Ma'ruf Amin ajak masyarakat lintas agama berdoa hadapi pandemi

Ma'ruf Amin ajak masyarakat lintas agama berdoa hadapi pandemi

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menyampaikan testimoni melaluivideo dalam acara Dies Natalis ke-45 UNS Surakarta, Jumat (12/3/2021). (Asdep KIP Setwapres)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengajak masyarakat dari berbagai agama untuk berdoa bersama-sama agar penanganan pandemi COVID-19 di Indonesia berjalan optimal.

Hal itu disampaikan Wapres Ma’ruf dalam acara Doa Kebangsaan Lintas Agama untuk Keselamatan Bangsa dan Kerukunan Masyarakat Indonesia yang diselenggarakan Kementerian Agama di Gedung Kebangkitan Nasional Jakarta, Kamis malam.

“Sebagai bangsa yang beriman, upaya-upaya besar yang telah dan sedang ditempuh oleh Pemerintah dan masyarakat tersebut harus disertai pula dengan ikhtiar batiniah, melalui doa dan permohonan kepada Dzat yang Maha Mulia, Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT,” kata Ma’ruf Amin yang mengikuti acara secara daring dari kediaman dinas wapres Jakarta, Kamis.

Dengan berdoa kepada Allah, lanjut Wapres, persoalan berat pandemi COVID-19 yang dialami bangsa Indonesia akan dapat diatasi, seperti ketika masa penjajahan.

“Seberat apapun tantangan yang dihadap, jika bangsa ini memperoleh berkat dan rahmat Allah SWT, maka akan berhasil mengatasinya. Seperti halnya ketika bangsa ini berhasil mengusir penjajah dan memproklamirkan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945,” jelasnya.

Oleh karena itu, Wapres mengapresiasi acara Doa Kebangsaan Lintas Agama tersebut, yang sekaligus dapat mempererat persatuan dan kesatuan antarumat beragama.

Menurutnya, modal terbesar dalam menghadapi tantangan dan cobaan adalah adanya persatuan dan kesatuan di antara sesama anak bangsa.

“Tantangan dan cobaan seberat apa pun akan terasa ringan, apabila kita teguh beriman dan bersatu padu. Sebaliknya kondisi sebaik apapun, akan terasa hampa dan hilang makna, apabila jiwa kita menjauh dari Tuhan dan hidup dalam perseteruan, kebencian dan kecurigaan satu sama lain,” ujarnya.