Sivitas akademika diminta promosikan toleransi cegah radikalisme

id Wapres Ma'ruf Amin,Ma'ruf Amin,Sivitas akademika,cegah radikalisme,toleransi,Sivitas akademika diminta promosikan toleransi cegah radikalisme

Sivitas akademika diminta promosikan toleransi cegah radikalisme

Wakil Presiden Ma’ruf Amin menberikan sambutan pada acara Perayaan Paskah Lintas Umat Beragama Tahun 2021 yang diselenggarakan Persekutuan Gereja Gereja Indonesia (PGI) di Tanah Papua dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Papua secara daring, Kamis (1/4/2021). (Asdep KIP Setwapres)

Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta seluruh anggota perguruan tinggi dan universitas atau sivitas akademika untuk mempromosikan sikap toleransi, baik kepada sesama warga kampus maupun masyarakat sekitar, mengingat radikalisme masih mudah menyusup ke pola pikir seseorang.

Wapres Ma’ruf Amin saat menyampaikan pidato pada acara wisuda Program Sarjana ke-60, Program Magister ke-24 dan Program Doktor ke-8 Universitas Krisnadwipayana (UNKRIS) secara daring dari Jakarta, Selasa, juga mengajak semua pihak untuk menjaga kerukunan dan persatuan di antara kemajemukan bangsa Indonesia.

“Saya ingin berpesan, baik kepada saudara-saudara wisudawan maupun kepada jajaran civitas akademika UNKRIS sebagai lembaga pendidikan tinggi, untuk terus-menerus mempromosikan sikap toleran, yaitu perilaku yang menerima dan menghargai perbedaan, menolak segala bentuk tindak kekerasan, termasuk yang dilakukan atas nama agama, baik secara verbal maupun fisik,” kata Wapres Ma’ruf dalam sambutannya.

Baca juga: Ma'ruf Amin: Tokoh agama terus jaga kerukunan antarumat

Pemeliharaan kerukunan dan persatuan bangsa tersebut harus dilakukan dengan berdasarkan pada empat bingkai, yakni teologi, politik, sosiologis, dan yuridis.

Wapres menjelaskan dasar bingkai teologis dapat dilakukan dengan mengedepankan teologi kerukunan, sementara bingkai politik melalui penguatan empat konsensus kebangsaan yakni Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Selanjutnya, bingkai sosiologis dilakukan melalui pendekatan sosiokultural dan kearifan lokal serta bingkai yuridis lewat kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan.

Baca juga: Kunjungi Muara Teweh, Wapres Ma'ruf Amin dorong percepatan vaksinasi

Baca juga: Ma'ruf Amin tegaskan tak ada satu agama pun yang mengajarkan tentang kekerasan


“Hanya dengan cara ini kita akan dapat menjaga kerukunan, keharmonisan, dan keutuhan bangsa kita,” kata Wapres pula.

Pentingnya meningkatkan toleransi dan menjaga kerukunan antarsesama warga negara Indonesia perlu dilakukan, terlebih akhir-akhir ini aksi teror kembali mengganggu kedamaian Tanah Air, katanya lagi.

“Mencermati fenomena yang terjadi akhir-akhir ini, dimana terorisme kembali mengganggu kedamaian Tanah Air, membuktikan bahwa masih mudahnya gagasan radikalisme masuk ke dalam pikiran seseorang,” ujarnya.

Karena itu, Wapres berharap seluruh pihak, khususnya perguruan tinggi, turut membangun rasa aman dan kewaspadaan bersama.

Baca juga: Wapres Ma'ruf Amin tegaskan ketentuan vaksin bukan kehalalan melainkan kebolehan

Baca juga: Ma'ruf Amin: Penyakit TBC berdampak pada tingkat produktivitas negara

Baca juga: Dirut BPJS Kesehatan-Wapres bahas program donasi iuran JKN-KIS dengan skema crowdfunding