Jakarta (ANTARA) - Salah satu dampak yang dirasakan dari banyaknya waktu di depan layar (screen time) saat anak harus melakukan pembelajaran jarak jauh secara daring membuat fenomena Computer Vision Syndrome, yang bisa membuat anak mengalami kenaikan refraksi seperti mata minus dan mata silinder secara progresif.
Salah satu cara untuk mengatasi mata minus adalah lewat penggunaan kacamata atau lasik. Namun, lasik tidak direkomendasikan bagi anak-anak yang berusia di bawah 19 tahun.
Dokter Optometri sekaligus Ortho K Specialist di VIO Optical Clinic Andri Agus Syah, OD, FPCO, FAAO mengatakan melalui keterangannya, Minggu, terdapat alternatif lain untuk mengatasi mata minus, salah satunya adalah dengan terapi lensa kontak Orthokeratology (Ortho K). Terapi ini bertujuan membentuk ulang kornea mata pasien yang tadinya tidak beraturan, menjadi bulat kembali secara alami.
Baca juga: Kenali ciri-ciri anak butuh bantuan kacamata
"Terapi Ortho K bisa menjadi solusi bagi mata minus anak-anak yang naik terus dari tahun ke tahun. Prosesnya alami, aman, dan sudah ada FDA Approved. Penggunaan lensa kontak Ortho K (Orthokeratology) sangat simple, hanya dipakai pada saat tidur di malam hari. Lalu bisa dilepas pada pagi hari dan anak-anak mendapatkan penglihatan yang terang tanpa penggunaan alat bantu seperti kacamata atau lensa kontak konvensional," kata dr Andri.
Meskipun terbilang baru di kalangan masyarakat Indonesia, namun metode ini sudah dilakukan selama lebih dari satu dekade di Amerika. Orthokeratology disebut aman dan memiliki tingkat keberhasilan yang tinggi dalam menurunkan dan menghambat laju minus.
"Ada beberapa penelitian di Amerika yang menunjukkan bahwa Ortho K ini punya successful rate yang tinggi dalam memperlambat laju minus. Jadi cocok buat orang tua yang ingin anaknya lepas kacamata. Bahkan orang dewasa juga bisa ikut terapi ini, tapi tentu harus melakukan screening awal pemeriksaan terlebih dahulu," imbuh dr. Weni Puspitasari, Sp.M selaku Spesialis Mata di VIO Optical Clinic.
Baca juga: Ciri-ciri mata silinder dan penyebabnya
Baca juga: Kebiasaan yang jadi faktor penyebab mata minus
Baca juga: Ingin tahu perbedaan mata minus dan silinder? Simak ulasan berikut
Berita Terkait
Konsumsi wortel tak bisa sembuhkan mata minus
Selasa, 11 Oktober 2022 15:30 Wib
Penglihatan bisa buram karena keracunan zat tertentu
Jumat, 7 Oktober 2022 16:35 Wib
Cara efektif untuk atasi mata minus pada anak
Rabu, 17 Agustus 2022 18:02 Wib
Banyak warga alami gangguan mata karena keseringan pakai gawai
Selasa, 19 Juli 2022 12:31 Wib
Awas gangguan sindrom mata akibat terlalu lama menatap layar
Senin, 17 Januari 2022 15:19 Wib
Bekerja selama dua jam depan layar dapat pengaruhi kesehatan mata
Kamis, 16 Desember 2021 11:26 Wib
Pertumbuhan ekonomi Kalteng triwulan III-2021 minus 0,21 persen
Rabu, 10 November 2021 16:37 Wib
Ford dan GM mendapat hasil minus selama krisis semikonduktor
Jumat, 29 Oktober 2021 11:35 Wib