Seorang mahasiswa di Palangka Raya raup jutaan rupiah dari ikan cupang
Palangka Raya (ANTARA) - Seorang mahasiswa di Universitas Palangka Raya, Kalimantan Tengah, bernama Muhammad Fajriannor yang hanya bermodalkan Rp1,5 juta membeli dan memelihara ikan cupang selama setahun, telah berhasil meraih keuntungan hingga jutaan rupiah per bulan.
Mulai memelihara dan membudidayakan ikan cupang sekitar tahun 2019 itu, karena melihat di media sosial instagram maupun YouTube, kata Fajriannor saat ditemui di kediamannya di kawasan Jalan G Obos XII,Kenangan II No.6 Kota Palangka Raya, Selasa.
"Saya tertarik melihat warna dan jenis ikan cupang yang berbeda seperti umumnya. Biasanya ikan cupang kan warnanya hitam bercampur merah atau hitam kebiru-biruan. Ternyata ada warna lain dan bagus-bagus," kata dia.
Mahasiswa semester 10 Fakultas Hukum UPR itu pun membeli ikan cupang yang dilelang melalui Instagram. Ikan cupang atau biasa dikenal ikan aduan itu, sengaja dibeli sepasang dengan harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Tujuannya untuk dikawinkan, sehingga punya bibit yang akan dipelihara kembali sampai besar.
Fajriannor mengaku bibit ikan cupang yang pertama di beli secara lelang di Instagram jenisnya multi color dan avatar dari Provinsi DKI Jakarta. Ikan-ikan itupun dipelihara dan dirawat dengan baik, sehingga sekarang ini telah berkembang sangat banyak yang jumlahnya mencapai ratusan ekor, dan telah kembali dijual dengan harga per ekor antara Rp50 ribu hingga Rp750 ribu.
"Saya beberapa bulan lalu juga ada membeli sepasang ikan cupang jenis Blue Rim seharga Rp2 juta. Itu belum termasuk ongkos kirimnya. Karna beli langsung dari Thailand. Sekarang Blue Rim itu sudah punya anak yang jumlahnya ratusan," beber laki-laki berumur 23 tahun itu.
Ikan cupang sejak awal terjadinya pandemi COVID-19, semakin digemari dan banyak dipelihara oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kalteng. Bahkan, kontes-kontes terkait ikan cupang pun banyak digelar di berbagai daerah di Indonesia.
Fajriannor, anak kedua dari dua bersaudara ini juga mengikuti sejumlah kontes ikan cupang yang sering digelar di Pulau Kalimantan, termasuk Kalteng. Dalam setiap kontes yang diikuti, ikan cupang miliknya selalu meraih juara.
"Saya baru delapan kali ikut kontes, alhamdullah selalu ada aja piala yang dibawa pulang. Untuk kontes terjauh yang diikuti itu baru di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan," katanya.
Dari modal awal membeli dan memelihara bibit ikan cupang sekitar Rp1,5 itu, kini telah berkembang hingga puluhan juta rupiah dan telah mempekerjakan satu orang untuk membantu mengurus ikan-ikan miliknya. Bahkan, hanya dalam satu bulan, omset penjualan Ikan Cupang milik Fajriannor mampu mencapai lebih dari Rp4 juta.
Dia mengatakan untuk menjual ikan cupang yang dimiliki, Fajriannor memanfaatkan media sosial, baik instagram maupun group-group WA serta lainnya. Untuk instagram, akun miliknya yakni mf19bettafish.
"Harga ikan cupang per ekor yang dijual berragam. Bisa dilihat di instagram mf19bettafish atau langsung datang ke rumah," demikian Fajriannor .
Mulai memelihara dan membudidayakan ikan cupang sekitar tahun 2019 itu, karena melihat di media sosial instagram maupun YouTube, kata Fajriannor saat ditemui di kediamannya di kawasan Jalan G Obos XII,Kenangan II No.6 Kota Palangka Raya, Selasa.
"Saya tertarik melihat warna dan jenis ikan cupang yang berbeda seperti umumnya. Biasanya ikan cupang kan warnanya hitam bercampur merah atau hitam kebiru-biruan. Ternyata ada warna lain dan bagus-bagus," kata dia.
Mahasiswa semester 10 Fakultas Hukum UPR itu pun membeli ikan cupang yang dilelang melalui Instagram. Ikan cupang atau biasa dikenal ikan aduan itu, sengaja dibeli sepasang dengan harga puluhan hingga ratusan ribu rupiah. Tujuannya untuk dikawinkan, sehingga punya bibit yang akan dipelihara kembali sampai besar.
Fajriannor mengaku bibit ikan cupang yang pertama di beli secara lelang di Instagram jenisnya multi color dan avatar dari Provinsi DKI Jakarta. Ikan-ikan itupun dipelihara dan dirawat dengan baik, sehingga sekarang ini telah berkembang sangat banyak yang jumlahnya mencapai ratusan ekor, dan telah kembali dijual dengan harga per ekor antara Rp50 ribu hingga Rp750 ribu.
"Saya beberapa bulan lalu juga ada membeli sepasang ikan cupang jenis Blue Rim seharga Rp2 juta. Itu belum termasuk ongkos kirimnya. Karna beli langsung dari Thailand. Sekarang Blue Rim itu sudah punya anak yang jumlahnya ratusan," beber laki-laki berumur 23 tahun itu.
Ikan cupang sejak awal terjadinya pandemi COVID-19, semakin digemari dan banyak dipelihara oleh masyarakat di berbagai daerah di Indonesia, termasuk di Kalteng. Bahkan, kontes-kontes terkait ikan cupang pun banyak digelar di berbagai daerah di Indonesia.
Fajriannor, anak kedua dari dua bersaudara ini juga mengikuti sejumlah kontes ikan cupang yang sering digelar di Pulau Kalimantan, termasuk Kalteng. Dalam setiap kontes yang diikuti, ikan cupang miliknya selalu meraih juara.
"Saya baru delapan kali ikut kontes, alhamdullah selalu ada aja piala yang dibawa pulang. Untuk kontes terjauh yang diikuti itu baru di Banjarmasin, Provinsi Kalimantan Selatan," katanya.
Dari modal awal membeli dan memelihara bibit ikan cupang sekitar Rp1,5 itu, kini telah berkembang hingga puluhan juta rupiah dan telah mempekerjakan satu orang untuk membantu mengurus ikan-ikan miliknya. Bahkan, hanya dalam satu bulan, omset penjualan Ikan Cupang milik Fajriannor mampu mencapai lebih dari Rp4 juta.
Dia mengatakan untuk menjual ikan cupang yang dimiliki, Fajriannor memanfaatkan media sosial, baik instagram maupun group-group WA serta lainnya. Untuk instagram, akun miliknya yakni mf19bettafish.
"Harga ikan cupang per ekor yang dijual berragam. Bisa dilihat di instagram mf19bettafish atau langsung datang ke rumah," demikian Fajriannor .