Seorang wasit di Sampit tewas dianiaya keponakan

id Seorang wasit di Sampit tewas dianiaya keponakan, Kalteng, Sampit, Kotim, Kotawaringin Timur

Seorang wasit di Sampit tewas dianiaya keponakan

Korban saat diberi pertolongan medis di Puskesmas Baamang I setelah pingsan usai kepalanya diduga dipukul oleh keponakannya sendiri, Minggu (25/4/2021). ANTARA/HO

Sampit (ANTARA) - Seorang pria bernama Saini (53) yang dikenal sebagai wasit sepak bola di Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, tewas diduga setelah dianiaya oleh KR (22) yang merupakan keponakan korban sendiri.

"Tadi sempat kejar-kejaran. Korban menderita luka di kepala dan akhirnya terjatuh tidak sadarkan diri," kata Ida Laila, salah satu warga di lokasi kejadian, Minggu.

Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 13.00 WIB di Jalan Buntok Kelurahan Baamang Hilir Kecamatan Baamang Sampit. Lokasi ini hanya beberapa meter dari Pasar Keramat.

Belum diketahui persis pemicu pertengkaran antara paman dan keponakan tersebut. Ada yang menyebutkan bahwa pelaku kesal karena korban menendang pintu toilet ketika pelaku sedang buang air besar.

Namun ada pula informasi warga yang menyebutkan bahwa ini adalah puncak dari kekesalan korban terhadap pelaku. Korban kesal karena sang keponakan telah bertindak kasar dan keterlaluan terhadap ibu korban yang juga nenek pelaku sendiri.

Hal itulah yang membuat korban mendatangi pelaku di rumah yang sekaligus merupakan tempat kejadian perkara hingga terjadi perkelahian antara keduanya. Pelaku diduga memukul kepala korban menggunakan kayu.

Dengan kepala berlumuran darah, korban sempat mengejar sang keponakan tersebut namun tidak berhasil. Korban kemudian kembali ke rumah tersebut dan ternyata jatuh pingsan, diduga akibat benturan keras dan banyak mengeluarkan darah akibat hantaman benda keras tersebut.

Baca juga: Munawir awak KRI Nanggala-402 sempat berniat pindah ke Sampit

Korban dilarikan ke Puskesmas Baamang I yang jaraknya sekitar 30 meter dari lokasi kejadian. Pihak keluarga kemudian diarahkan secepatnya membawa korban untuk mendapatkan penanganan intensif di RSUD dr Murjani Sampit.

Sayangnya, nyawa korban tidak terselamatkan. Wasit senior itu mengembuskan nafas terakhirnya akibat luka di kepala setelah dipukul keponakannya sendiri.

Adik korban yang juga datang ke lokasi, kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Sementara itu, pelaku yang mengetahui bahwa korban meninggal dunia, langsung minta diantar keluarganya ke Polsek Baamang untuk menyerahkan diri dan mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Kasus ini masih didalami oleh polisi. Pihak Polsek Baamang yang menangani kasus ini belum memberikan pernyataan dengan alasan keterangan secara resmi akan disampaikan oleh Polres Kotawaringin Timur pada Senin (26/4).

Baca juga: Bupati Kotim optimistis porang mampu tingkatkan kesejahteraan masyarakat