Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis gigi anak konsultan sekaligus Ketua peneliti Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (UNPAD), Eriska Riyanti mengungkapkan kemampuan menghisap pada seorang bayi sejak di dalam kandungan yang berlanjut saat dia lahir ternyata berpengaruh pada proses tumbuh kembang gigi serta rongga mulutnya di kemudian hari.
"Dalam proses di dalam kandungan, anak sebenarnya sudah mempunyai kegiatan menghisap jari. Pada saat dia lahir, akan belajar bagaimana cara menghisap (ASI) payudara ibu," ungkap dia dalam konferensi daring tentang kesehatan gigi dan mulut anak, Jumat.
Pada saat anak minum ASI atau belajar memasukkan puting ibu ke dalam rongga mulut, maka lidah akan mendorong puting ke bagian atas (rongga mulut), kemudian otot-otot di sekitar rongga mulut akan melakukan penghisapan dan terjadilah pergerakan secara ritmik sehingga menarik ASI dari puting.
Setelah itu terjadi, pada kondisi bagian atas lidah yang kedap maka ASI akan keluar. Pada tahap berikutnya, lidah akan mendorong ASI ke bagian belakang dan proses menelan terjadi.
Baca juga: Sebanyak 17 bayi di daerah ini positif COVID-19
Secara ideal proses ini akan berlangsung terus menerus selama anak melakukan penghisapan ASI. Saat itulah, terjadi juga pengaktifan otot-otot daerah sekitar rongga mulut dengan baik. Inilah alasan kemampuan menghisap bayi sangat berpengaruh terhadap proses tumbuh kembang gigi dan rongga mulutnya.
"Tumbuh kembang diharapkan berlangsung optimal pada sekitar rongga mulut dan daerah wajah, yaitu meliputi tulang rahang, otot-otot di sekitar wajah," kata dia.
Di sisi lain, melalui proses menghisap yang baik, maka kebutuhan nutrisi anak akan terpenuhi, menghindari proses tersedak, yakni suatu masalah pada anak yang tidak mempunyai kemampuan menghisap atau menelan yang baik.
Selain itu, menghisap yang baik juga menghindari bayi terkena gangguan pernapasan karena ada tarikan napas oleh bayi, kemudian dia harus menghembuskan napas, mengatur dengan proses menelan.
"Hal ini membutuhkan kemampuan yang optimal keterlibatan jaringan-jaringan maupun organ-organ di dalam rongga mulut," demikian ujar Eriska.
Baca juga: Cara ajari anak patuhi jadwal makan dan tidur sejak bayi
Baca juga: Bayi dibedong hanya saat tidur
Baca juga: Kenali penyebab anak gatal-gatal setelah pindah ke tempat baru
Berita Terkait
Orang tua harus hadir dan aktif dalam proses tumbuh kembang anak
Senin, 2 Desember 2024 16:01 Wib
Ekonomi Kalimantan Tengah triwulan III tahun 2024 tumbuh jadi 4,64 persen
Rabu, 6 November 2024 9:17 Wib
Agustiar-Edy siapkan inovasi ekonomi Kalteng untuk tumbuh secara inklusif
Kamis, 31 Oktober 2024 19:12 Wib
Komunitas Push Bike Palangka Raya latih tumbuh kembang anak
Jumat, 25 Oktober 2024 15:35 Wib
Dukung secara optimal investasi sawit terus tumbuh dan berkembang di Kalteng
Senin, 21 Oktober 2024 12:25 Wib
OJK sebut BPR di Kalteng tumbuh cukup signifikan
Rabu, 2 Oktober 2024 7:08 Wib
Selalu Berkah Award apresiasi Bank Kalteng terhadap tumbuh & kembang UMKM
Rabu, 25 September 2024 15:50 Wib
Ekonomi Kalteng pada 2024 tumbuh 3,80 persen dibanding 2023
Kamis, 15 Agustus 2024 17:33 Wib