Jakarta (ANTARA) - Menteri BUMN Erick Thohir memastikan stok obat-obatan antiviral untuk penanganan COVID-19 produksi holding BUMN farmasi tersedia di tengah kasus pandemi yang melonjak.
"Tentu pada hari ini kenapa saya ingin mengecek status daripada obat-obatan yang diproduksi oleh perusahaan-perusahaan BUMN. Untuk Indofarma sendiri yakni Oseltamivir Alhamdulillah stoknya masih cukup tersedia," ujar Menteri BUMN Erick Thohir dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Senin.
Baca juga: Erick Thohir terapkan WFH bagi seluruh pegawai Kementerian BUMN
Dengan demikian, lanjut Menteri BUMN Erick Thohir, untuk obat antiviral dalam ketersediaan yang baik.
"Adapun obat Favipiravir atau dulu yang sempat ngetop dengan nama Avigan juga stoknya setelah dicek, di mana obat ini diproduksi oleh Kimia Farma, masih dalam kondisi stok yang baik," kata Erick Thohir.
Baca juga: Erick Thohir tunjuk Dirut baru Jasa Raharja
Ia juga menambahkan untuk obat yang jumlahnya dalam kondisi agak terbatas saat ini yakni Remdesivir. Namun, lanjutnya, mudah-mudahan dalam waktu dekat yakni masih bulan Juni pihaknya sudah mulai melakukan pengadaan lagi sehingga akan ada stok baru lagi. Dengan demikian ketersediaan obat-obat antiviral tersebut bisa menjadi stabilitas.
"Tentu kita juga sedang mengurus bagaimana seperti Oseltamivir dan Favipiravir, kita bisa produksi sendiri untuk obat Remdesivir. InsyaAllah di Bulan September kita sudah mendapatkan lisensi sehingga bisa menjaga kebutuhannya," ujar Erick Thohir.
Sebelumnya total penambahan kasus Corona pada Sabtu (19/6/2021) di seluruh Indonesia sebanyak 12.906. Sementara itu Total kasus Corona yang ditemukan di Indonesia sejak Maret 2020 hingga hari ini hampir mencapai 2 juta kasus, tepatnya sebanyak 1.976.172 kasus.
Baca juga: Erick Thohir tunjuk Dirut baru Jasa Raharja
Baca juga: Erick Thohir dorong BUMN perbesar atensi para pelajar
Baca juga: Erick Thohir akan negosiasi keras ke lessor Garuda yang koruptif