BOR RS di Kalteng capai 44,6 persen dalam penanganan COVID-19

id Pemprov kalteng, kalteng, kalimantan tengah, bor rs kalteng, ketersediaan tempat tidur, covid 19, pandemi, palangka raya

BOR RS di Kalteng capai 44,6 persen dalam penanganan COVID-19

ILUSTRASI - Tempat tidur untuk membawa pasien di ruang Instalasi Gawat Darurat. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)

Palangka Raya (ANTARA) - Keterpakaian tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) pada rumah sakit di Provinsi Kalimantan Tengah dalam penanganan COVID-19 mencapai 44,6 persen.

Hal itu berdasarkan data yang disampaikan Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kalteng pada Senin (21/6) pukul 15.00 WIB, kata Ketua Satgas Sugianto Sabran yang juga Gubernur Kalteng, melalui Wakil Ketua Pelaksana Harian Suyuti Syamsul.

"BOR mencapai 44,6 persen itu, berarti 44,6 persen dari 100 persen yang disediakan untuk penanganan pasien terkait COVID-19," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Selasa.

Untuk itu pihaknya membenarkan bahwa kapasitas tempat tidur di rumah sakit di Kalteng sementara ini, umumnya masih memadai dalam penanganan pandemi COVID-19.

"Iya, tapi kami juga sudah siapkan rencana darurat, yakni intinya seperti mengalokasikan tambahan tempat tidur," paparnya.

Berdasarkan data yang dirilis Tim Satgas tersebut, ada empat kabupaten dan kota yang memiliki BOR di atas 50 persen, yaitu Kota Palangka Raya, Kotawaringin Barat, Murung Raya dan Kotawaringin Timur.

Sementara itu, capaian target vaksinasi tenaga kesehatan tahap I sebesar 108,46 persen dan tahap II sebesar 101,23 persen, pelayan publik tahap I sebesar 96,57 persen dan tahap II sebesar 39,19 persen, serta lansia tahap I sebesar 24,91 persen dan tahap II sebesar 7,93 persen.

Kemudian kasus konfirmasi positif, ada penambahan sebanyak 70 orang, yaitu di Palangka Raya 35 orang, Katingan 15 orang, Sukamara 2 orang, Kapuas 3 orang, Gumas 1 orang, Barsel 3 orang, Barut 7 orang dan Mura 4 orang.

Sembuh bertambah sebanyak 85 orang, yaitu di Palangka Raya 36 orang, Katingan 4 orang, Kotim 22 orang, Kobar 3 orang, Sukamara 2 orang, Gumas 2 orang, Bartim 1 orang dan Barut 15 orang.

Kasus Meninggal, ada penambahan sebanyak satu orang, yaitu di Barsel sehingga dari semula 648 orang menjadi 649 orang dan tingkat kematian menjadi 2,7 persen.

Lebih lanjut disampaikan, agar masyarakat tetap mematuhi protokol kesehatan dan menjalankannya secara disiplin, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak serta menjauhi kerumunan.