Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat indeks harga konsumen di provinsi setempat pada Juni 2021, kembali mengalami inflasi 0,25 persen, laju inflasi tahun kalender 1,23 persen, dan tingkat inflasi tahun ke tahun 1,30 persen.
Koordinator Fungsi Statistik Distribusi BPS Kalteng Akhmad Tantowi di Palangka Raya, Kamis, mengatakan inflasi 0,25 persen itu terjadi karena dua kota yang menjadi acuan IHK provinsi ini sama-sama mengalami inflasi.
"Di mana Kota Palangka Raya alami inflasi 0,08 persen, dan Sampit inflasi 0,45 persen," ucapnya.
Dikatakan, selama Juni 2021, Palangka Raya inflasi 0,08 persen atau mengalami eningkatan indeks harga dari 106,18 pada Mei 2021 menjadi 106,26 di Juni 2021. Inflasi ini terjadi karena peningkatan indeks harga pada kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya 0,49 persen, kelompok rekreasi, olahraga dan budaya 0,46 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,27 persen.
Akhmad mengatakan untuk andil komoditas utama penyumbang inflasi di Palangka Raya yakni, Daging Ayam Ras 0,04 persen, kacang panjang 0,03 persen, tempe 0,03 persen, air kemasan 0,03, minyak goreng 0,02 persen.
"Kemudian emas perhiasan 0,02 persen, telur ayam ras 0,02 persen, bahan bakar rumah tangga 0,02 persen, dan cuci kendaraan 0,01 persen," beber dia.
Baca juga: Nilai tukar petani di Kalteng alami kenaikan
Sedangkan terjadinya inflasi di Sampit 0,54 persen selama Juni 2021 akibat mengalami kenaikan indeks harga dari 106,51 persen pada Mei 2021 menjadi 107,09 persen di Juni 2021).
Inflasi di Sampit dipengaruhi peningkatan indeks harga pada kelompok makanan, minuman dan tembakau 0,97 persen, kelompok transportasi 0,71 persen, serta kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga 0,55 persen.
Komoditas utama penyumbang inflasi di Sampit yakni Daging Ayam Ras 0,16 persen, Tempe 0,10 persen, Ikan Tongkol/Ikan Ambu-Ambu 0,06 persen, Tahu Mentah 0,06 persen, Pemeriharaan/service 0,04 persen, rokok kretek filter 0,04 persen, pelumas/oli mesin 0,02 persen, Ketimun 0,02 persen, Televisi Berwarna 0,02 persen dan Ikan Selar/Ikan Tude 0,02 persen.
"Palangka Raya menempati peringkat ke-26 kota inflasi, sedangkan Sampit menempati peringkat ke-7 kota inflasi untuk seluruh Indonesia," demikian Akhmad.
Baca juga: Ekspor Kalteng alami kenaikan 12,42 persen
Baca juga: Larangan mudik dan penyekatan jadi pemicu terjadi inflasi di Kalteng