De Bruyne: Belgia yang diamuk cedera telah maksimal berusaha
Jakarta (ANTARA) - Kevin De Bruyne menegaskan Belgia yang diserang krisis cedera pemain telah "memberikan segalanya" ketika kalah 1-2 melawan Italia dalam perempat final Euro 2020 yang membuat tim peringkat teratas dunia itu tersingkir dari turnamen ini.
Belgia menghidupkan asanya sebelum babak pertama ketika Romelu Lukaku mengonversi penalti setelah Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne mencetak gol untuk Azzurri pada babak pertama laga yang diadakan di Muenchen itu.
Belgia tidak diperkuat kapten Eden Hazard yang cedera, tetapi De Bruyne menciptakan dua peluang bagus pada babak kedua yang nyaris dikonversi oleh Lukaku dan Thorgan Hazard.
“Kami kecewa, tetapi kami harus realistis, kami tahu laga ini bakal sulit karena banyak faktor tidak menguntungkan kami,” kata De Bruyne kepada stasiun televisi RTBF seperti dikutip AFP.
Baca juga: Semarak perempatfinal Euro 2020 antara Italia dan Belgia
Bintang Manchester City itu menunjuk cedera hamstring Eden Hazard, cedera mata Timothy Castagne pada laga pembuka, dan fakta Axel Witsel baru pulih dari cedera menjelang turnamen ini.
"Kami terlalu banyak menghadapi masalah untuk mencapai 100 persen, secara pribadi, saya tidak 100 persen (bugar)," aku De Bruyne yang mengatasi masalah pergelangan kaki agar bisa bermain.
"Saya berterima kasih kepada staf medis yang melakukan pekerjaan luar biasa sehingga saya bisa bermain meski ligamen saya robek.
"Saya sudah bertarung keras, kami semua bertarung hingga akhir. Pada babak pertama, Italia lebih baik, tetapi kami memiliki peluang untuk mengubah skor menjadi 2-2."
Baca juga: Inggris lolos babak 16 besar Euro 2020 usai kalahkan Jerman
“Sejumlah orang akan kecewa dan bakal mengkritik kami, tetapi saya kira penggemar bisa melihat kami sudah memberikan segalanya.”
De Bruyne mengatakan Setan Merah akan "mencoba lagi" pada Piala Dunia 2022, tetapi kiper Thibaut Courtois mengakui kekalahan dalam perempat final Euro ini "amat memukul".
“Kami memiliki dua peluang, tetapi kiper mereka melakukan penyelamatan yang bagus dan saya kira kami terlalu mudah kebobolan gol pertama,” kata dia setelah Barella menaklukkan dua pemain bertahan untuk memecah kebuntuan. “Tetapi Italia memang pantas menang di sini.”
Kekalahan ini membuat Belgia sering gagal pada perempat final Euro yang tersingkir pada babak yang sama pada 2016 setelah dikalahkan oleh Wales.
"Menyedihkan dan mengecewakan, para pemain ini tidak pantas tersingkir," kata pelatih Belgia Roberto Martinez. "Saya tidak bisa menyalahkan tim saya, mereka sudah tampil luar biasa."
Baca juga: Belgia berhasil gagalkan Portugal pertahankan gelar juara Piala Eropa
Belgia menghidupkan asanya sebelum babak pertama ketika Romelu Lukaku mengonversi penalti setelah Nicolo Barella dan Lorenzo Insigne mencetak gol untuk Azzurri pada babak pertama laga yang diadakan di Muenchen itu.
Belgia tidak diperkuat kapten Eden Hazard yang cedera, tetapi De Bruyne menciptakan dua peluang bagus pada babak kedua yang nyaris dikonversi oleh Lukaku dan Thorgan Hazard.
“Kami kecewa, tetapi kami harus realistis, kami tahu laga ini bakal sulit karena banyak faktor tidak menguntungkan kami,” kata De Bruyne kepada stasiun televisi RTBF seperti dikutip AFP.
Baca juga: Semarak perempatfinal Euro 2020 antara Italia dan Belgia
Bintang Manchester City itu menunjuk cedera hamstring Eden Hazard, cedera mata Timothy Castagne pada laga pembuka, dan fakta Axel Witsel baru pulih dari cedera menjelang turnamen ini.
"Kami terlalu banyak menghadapi masalah untuk mencapai 100 persen, secara pribadi, saya tidak 100 persen (bugar)," aku De Bruyne yang mengatasi masalah pergelangan kaki agar bisa bermain.
"Saya berterima kasih kepada staf medis yang melakukan pekerjaan luar biasa sehingga saya bisa bermain meski ligamen saya robek.
"Saya sudah bertarung keras, kami semua bertarung hingga akhir. Pada babak pertama, Italia lebih baik, tetapi kami memiliki peluang untuk mengubah skor menjadi 2-2."
Baca juga: Inggris lolos babak 16 besar Euro 2020 usai kalahkan Jerman
“Sejumlah orang akan kecewa dan bakal mengkritik kami, tetapi saya kira penggemar bisa melihat kami sudah memberikan segalanya.”
De Bruyne mengatakan Setan Merah akan "mencoba lagi" pada Piala Dunia 2022, tetapi kiper Thibaut Courtois mengakui kekalahan dalam perempat final Euro ini "amat memukul".
“Kami memiliki dua peluang, tetapi kiper mereka melakukan penyelamatan yang bagus dan saya kira kami terlalu mudah kebobolan gol pertama,” kata dia setelah Barella menaklukkan dua pemain bertahan untuk memecah kebuntuan. “Tetapi Italia memang pantas menang di sini.”
Kekalahan ini membuat Belgia sering gagal pada perempat final Euro yang tersingkir pada babak yang sama pada 2016 setelah dikalahkan oleh Wales.
"Menyedihkan dan mengecewakan, para pemain ini tidak pantas tersingkir," kata pelatih Belgia Roberto Martinez. "Saya tidak bisa menyalahkan tim saya, mereka sudah tampil luar biasa."
Baca juga: Belgia berhasil gagalkan Portugal pertahankan gelar juara Piala Eropa