Jakarta (ANTARA) - Psikolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM), Pritta Tyas Mangestuti mengatakan, mengamati periode sensitif anak bisa menjadi salah satu cara orang tua agar bisa memberikan stimulasi tepat untuk anak mereka.
"Amati si kecil sedang suka apa (periode sensitifnya). Misalnya anak sedang suka mengoceh, mungkin dia periode sensitif bahasa, kenalkan lagu-lagu untuk mestimulasi kemampuan berbahasanya," kata dia dalam sebuah acara kesehatan virtual tentang anak, Rabu.
Bila anak sedang aktif-aktifnya bergerak, bisa jadi dia berada dalam periode sensitif gerak. Orang tua bisa mengajak anak bermain semisal estafet bola dengan mengelompokkan warna, atau bermain petak umpet di dalam rumah.
Periode sensitif anak juga bisa jadi sensorial. Cobalah amati si kecil, misalnya saat dia memegang cat air, sesuatu yang lengket, basah, apakah dia merasa senang. Bila ya, bisa jadi anak berada dalam periode sensitif sensorial.
Baca juga: Scarlett Johansson nantian anak pertama bersama Colin Jost
Menurut Pritta, jenis stimulasi yang bisa diberikan misalnya memberikan pasir kinetik, mengecat dengan cat air, atau membuat kerajinan DIY.
Hand puppet dapat menjadi pilihan Anda untuk membantu menstimulasi keterampilan anak, khususnya kemampuan sosial. Sambil bermain, orang tua bisa memberikan kesempatan anak mengkreasikan ceritanya.
Alat ini juga bisa digunakan saat orang tua mengajarkan sesuatu pada anak misalnya cara menyikat gigi, makan dengan benar, toilet trainning.
"Ketika gunakan hand puppet, tips-nya tatap mata anak, usahakan posisi duduk sejajar dengan anak, bila perlu sambil lakukan sentuhan fisik. Beri kesempatan anak untuk bercerita. Selipkan pembelajaran sesuai pertumbuhan dan perkembangan anak," tutur Pritta.
Di sisi lain, orang tua juga dapat memanfaatkan hand puppet untuk melatih kemampuan anak berempati. Sambil menggunakan alat ini, cobalah saling berbagi perasaan atau melakukan pretend play (berpura-pura menjadi).
Orang tua perlu sering-sering mengkomunikasikan apa yang dirasakan pada anak dan memintanya melakukan sesuatu. Cara ini, menurut Pritta, bisa melatih anak memahami apa yang orang lain rasakan dan perlukan.
Baca juga: Ini panduan isolasi mandiri untuk anak-anak dan keluarga
Baca juga: Lima aspek penting dalam memilih permainan anak
Baca juga: Bantu anak kenali bentuk dan rasa makanan dengan MPASI
Berita Terkait
Pj Bupati Sukamara ingatkan kasus perundungan berdampak buruk bagi perkembangan anak
Selasa, 26 November 2024 14:49 Wib
STSJ Yamaha ajak anak muda membuat 'clay charm keychains' ramah lingkungan
Selasa, 26 November 2024 8:33 Wib
Jung Woo-sung dikonfirmasi sebagai ayah kandung anak Moon Gabi
Senin, 25 November 2024 13:52 Wib
KPK : Gubernur Bengkulu peras anak buah untuk biaya pilkada
Senin, 25 November 2024 8:58 Wib
Psikolog UI nilai perlu susun aturan bermain gawai cegah dampak judol pada anak
Jumat, 22 November 2024 22:36 Wib
Paslon Fairid-Zaini janji sediakan wifi dan beasiswa cerdas ke anak-anak di Palangka Raya
Kamis, 21 November 2024 21:56 Wib
Forum Puspa Kalteng sosialisasikan pencegahan perkawinan usia anak dan dampak 'bullying'
Kamis, 21 November 2024 14:19 Wib
Disdik Palangka Raya minta orang tua pantau pergaulan anak di luar sekolah
Selasa, 19 November 2024 12:40 Wib