500.000 dosis vaksin Sinopharm tiba di Indonesia
Jakarta (ANTARA) - Indonesia kembali kedatangan sebanyak 500.000 dosis vaksin COVID-19 produksi Sinopharm yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada Selasa siang.
Kedatangan vaksin Sinopharm itu merupakan bagian dari Program Vaksinasi Gotong Royong kerja sama BUMN farmasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
"Pada siang hari ini Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Sinopharm sebanyak 500.000 dosis," kata Wakil Menteri (Wamen) BUMN Pahala Mansury dalam konferensi pers daring, Selasa.
Wamen BUMN Pahala menuturkan kedatangan vaksin tahap 34 itu menggenapkan total vaksin Sinopharm untuk kebutuhan Program Vaksinasi Gotong Royong menjadi 8 juta dosis.
"Kami berharap bahwa dengan kedatangan ini tentu akan menambah jumlah vaksin yang tersedia dan sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden, kita harus mengupayakan agar kedatangan vaksin ini bisa segera mungkin untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Pahala mengimbau badan usaha atau badan hukum yang memiliki karyawan, keluarga, atau masyarakat di sekitarnya untuk bisa menghubungi Kementerian BUMN atau Kadin untuk bisa melaksanakan vaksinasi mandiri.
Dengan demikian, pihaknya bisa mengupayakan akselerasi proses Vaksinasi Gotong Royong. Pahala menegaskan Vaksinasi Gotong Royong merupakan upaya bersama untuk bisa berkontribusi meningkatkan jumlah vaksinasi yang ditargetkan akan bisa mencapai 2 juta vaksinasi per hari.
"Jadi kami harapkan masyarakat jangan ragu untuk bisa divaksinasi baik itu dengan menggunakan Vaksin Gotong-Royong ataupun juga vaksin program pemerintah," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kerja sama yang solid antara Kimia Farma diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong bagi pekerja keluarga pekerja maupun komunitas di sekelilingnya di seluruh Indonesia.
Ia menuturkan meski awalnya ragu akan pasokan vaksin, namun kini pasokan vaksin yang tersedia sudah jauh mencukupi untuk bisa dialokasikan ke perusahaan-perusahaan yang berminat untuk berpartisipasi.
"Kami bersyukur bahwa kini kebutuhan vaksin bisa dipenuhi dan untuk itu kami akan terus bantu dan mempercepat dengan meningkatkan target sasaran yang divaksin untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah," katanya.
Kedatangan vaksin Sinopharm itu merupakan bagian dari Program Vaksinasi Gotong Royong kerja sama BUMN farmasi dengan Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia.
"Pada siang hari ini Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin Sinopharm sebanyak 500.000 dosis," kata Wakil Menteri (Wamen) BUMN Pahala Mansury dalam konferensi pers daring, Selasa.
Wamen BUMN Pahala menuturkan kedatangan vaksin tahap 34 itu menggenapkan total vaksin Sinopharm untuk kebutuhan Program Vaksinasi Gotong Royong menjadi 8 juta dosis.
"Kami berharap bahwa dengan kedatangan ini tentu akan menambah jumlah vaksin yang tersedia dan sesuai dengan arahan dari Bapak Presiden, kita harus mengupayakan agar kedatangan vaksin ini bisa segera mungkin untuk bisa dimanfaatkan oleh masyarakat," katanya.
Pahala mengimbau badan usaha atau badan hukum yang memiliki karyawan, keluarga, atau masyarakat di sekitarnya untuk bisa menghubungi Kementerian BUMN atau Kadin untuk bisa melaksanakan vaksinasi mandiri.
Dengan demikian, pihaknya bisa mengupayakan akselerasi proses Vaksinasi Gotong Royong. Pahala menegaskan Vaksinasi Gotong Royong merupakan upaya bersama untuk bisa berkontribusi meningkatkan jumlah vaksinasi yang ditargetkan akan bisa mencapai 2 juta vaksinasi per hari.
"Jadi kami harapkan masyarakat jangan ragu untuk bisa divaksinasi baik itu dengan menggunakan Vaksin Gotong-Royong ataupun juga vaksin program pemerintah," katanya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Ketua Umum Kadin Indonesia Bidang Hubungan Internasional Shinta Widjaja Kamdani mengatakan kerja sama yang solid antara Kimia Farma diharapkan dapat mempercepat pelaksanaan Vaksinasi Gotong Royong bagi pekerja keluarga pekerja maupun komunitas di sekelilingnya di seluruh Indonesia.
Ia menuturkan meski awalnya ragu akan pasokan vaksin, namun kini pasokan vaksin yang tersedia sudah jauh mencukupi untuk bisa dialokasikan ke perusahaan-perusahaan yang berminat untuk berpartisipasi.
"Kami bersyukur bahwa kini kebutuhan vaksin bisa dipenuhi dan untuk itu kami akan terus bantu dan mempercepat dengan meningkatkan target sasaran yang divaksin untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah," katanya.