Tulungagung, Jatim (ANTARA) - Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung menuding masih banyak warga yang menggelar hajatan saat Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menjadi penyebab utama terjadinya lonjakan kasus terpapar corona dalam beberapa pekan terakhir.
"Banyak faktor sebenarnya. Tapi yang dominan ya karena masih banyaknya warga yang menggelar hajatan meski telah dilarang," kata Juru Bicara Satuan Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Tulungagung, Ahmad Mugiono di Tulungagung, Senin.
Tren kenaikan kasus COVID-19 terpantau sejak awal Juli hingga Agustus ini. Terutama setelah Hari Raya Kurban (Idul Adha) yang diyakini sebagai bulan baik menggelar ritual hajatan.
Saat ini, kasus rata-rata harian konfirmasi positif COVID-19 berkisar antara 50-70 kasus. Namun pada 13 Agustus, jumlah kasus konfirmasi sempat melonjak dan menjadi rekor harian tertinggi di Tulungagung, yakni sebanyak 241 kasus.
Menurut Mugiono, lonjakan kasus juga disebabkan muncul banyak klaster keluarga dan klaster hajatan.
“Masyarakat yang tidak bergejala isoman, karena tidak tertangani tenaga kesehatan, akhirnya jadi klaster keluarga,” ujarnya.
Sayangnya, isolasi terpadu yang menjadi perintah Pangdam ini belum berjalan lancar. Dari enam lokasi solasi terpadu yang disiapkan masih belum terisi sama sekali. "Kami sudah menyiapkan isolasi terpadu tapi masyarakat tidak mau,” katanya.
Padahal dari Satgas Penanganan COVID-19 sudah memfasilitasi keperluan untuk isoman, seperti tempat, sarana dan tenaga kesehatan.
Ada enam tempat yang sudah disiapkan, beberapa di antaranya di Kecamatan Kedungwaru, Pakel, Ngunut, Sumbergempol, dan Boyolangu.
Berita Terkait
Pj Sekda Barut jadi mentor pejabat seminar rancangan proyek perubahan PKN
Selasa, 23 April 2024 18:02 Wib
Motif pengasuh aniaya balita berusia 3 tahun
Sabtu, 30 Maret 2024 22:00 Wib
KPU sebut saksi Ganjar-Mahfud tolak tandatangani rekapitulasi se-Jatim
Rabu, 13 Maret 2024 15:45 Wib
Prabowo dampingi Jokowi ke Jatim untuk kunjungan kerja
Jumat, 8 Maret 2024 14:19 Wib
Pembunuh pasutri pengusaha kolam renang divonis 14 tahun
Kamis, 29 Februari 2024 18:31 Wib
Polisi ambil alih kasus konten "tukar pasangan" Gus Samsudin
Kamis, 29 Februari 2024 17:47 Wib
Emil Dardak : Anak muda Jatim tunggu kedatangan Gibran
Senin, 26 Februari 2024 14:32 Wib
Fazzio Youth Project di SMKN 1 Gambut, dorong anak muda makin kreatif
Kamis, 22 Februari 2024 5:38 Wib