Jakarta (ANTARA) - Anggota Komisi I DPR RI Sukamta mengatakan dalam perayaan HUT Ke-76 TNI institusi ini memiliki tiga tantangan besar yang dihadapi terkait dengan meningkatnya situasi di Laut China Selatan.
Menurut dia, posisi Indonesia yang dekat dengan episentrum konflik Laut China Selatan akan rawan menjadi area perang proxy dan adu pengaruh antarkekuatan besar seperti China dan Amerika Serikat.
"Bukan tidak mungkin skala konflik di Laut China Selatan bisa berkembang menjadi perang terbuka. Jika ini terjadi, dampak secara ekonomi akan sangat berat bagi negara-negara di sekitarnya," kata Sukamta dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.
Menurut dia, dengan pendekatan keamanan internasional secara konvensional yang diperlihatkan China dan Amerika Serikat beserta sekutunya melalui adu kekuatan militer mau tidak mau Indonesia harus mengembangkan kemampuan militer ke level yang lebih tinggi agar punya posisi lebih kuat dalam skala regional.
Dia menjelaskan tantangan kedua yang dihadapi TNI ada di lingkup nasional, yaitu meningkatnya gerakan separatisme di Papua dan masih tumbuhnya gerakan ekstremisme berbalut sentimen agama.
"Selain itu ancaman disintegrasi karena sentimen politik yang mengarah kepada pembelahan masyarakat perlu disikapi TNI dengan tindakan yang lebih sistematis dan menyentuh akar permasalahan," ujarnya.
Sukamta menilai peran Bintara Pembina Desa (Babinsa) dalam mengedukasi bela negara di masyarakat perlu lebih dikuatkan.
Selain itu, menurut dia, program-program seperti TNI Manunggal Masuk Desa (TMMD) yang menyasar kantong-kantong kemiskinan dan wilayah terluar dan tertinggal perlu diperluas karena akan menguatkan simpul-simpul persatuan.
Dia menjelaskan tantangan ketiga yang tidak kalah besar dihadapi TNI adalah perkembangan teknologi sangat pesat yang menyebabkan dimensi keamanan nasional menjadi lebih luas.
"Saat ini ancaman terhadap kedaulatan Indonesia tidak hanya berwujud kekuatan bersenjata, tetapi juga bisa berwujud perang siber. Hal ini menuntut TNI untuk turut memperkuat sistem keamanan siber," katanya.
Dia menilai dengan adanya tiga tantangan tersebut diharapkan TNI terus melakukan pembenahan dengan fokus pada dua hal, yaitu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dan memperkuat industri pertahanan nasional.
Menurut Sukamta, kedua hal tersebut akan membawa TNI pada level yang lebih tinggi dalam percaturan global.
Berita Terkait
Indonesia ke semifinal usai tumbangkan Korsel lewat adu penalti
Jumat, 26 April 2024 5:35 Wib
Warga Kotim dilarikan ke rumah sakit usai diduga diserang buaya
Kamis, 25 April 2024 20:58 Wib
Pemenang O2SN dan FLS2N jenjang SD Kotim, siap wakili ke provinsi
Kamis, 25 April 2024 20:52 Wib
HUT Otonomi ke-28 harus semakin memperkokoh komitmen membangun daerah
Kamis, 25 April 2024 18:16 Wib
Disdikbud Mura berikan pelatihan PBD dan Sulingjar ke puluhan kepsek
Kamis, 25 April 2024 17:54 Wib
Menang dramatis atas Fiorentina antar Atalanta ke final Piala Italia
Kamis, 25 April 2024 6:46 Wib
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron laporkan Albertina Ho ke Dewas KPK
Rabu, 24 April 2024 20:02 Wib
Mantan pejabat Kementan akui serahkan uang Rp850 juta dari SYL ke NasDem
Rabu, 24 April 2024 19:59 Wib