KLHK-BTNS gelar pelatihan "SMART" efektifkan konservasi Taman Nasional Sebangau

id KLHK-BTNS gelar pelatihan

KLHK-BTNS gelar pelatihan "SMART" efektifkan konservasi Taman Nasional Sebangau

Kasubdit Pengelolaan Kawasan Konservasi KLHK Ratna Hendratmoko (kanan), Ketua BNF Indonesia Juliarta Bramansa Ottay (dua kanan) dan  Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Andi Muhammad Kadhafi (dua kiri) saat pelatihan "SMART" efektifkan konservasi Taman Nasional Sebangau di Palangka Raya, Kamis (21/10/2021). ANTARA/Rendhik Andika

Palangka Raya (ANTARA) - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) bersama Balai Taman Nasional Sebangau (BTNS) dan Borneo Nature Foundation (BNF) Indonesia menggelar pelatihan "Spatial Monitoring Analysis and Reporting Tool" (SMART) dalam upaya mengefektifkan pengelolaan kawasan konservasi di Taman Nasional Sebangau (TNS).

"Melalui pelatihan ini kita ingin konservasi yang dilakukan di wilayah Taman Nasional khususnya Sebangau semakin efektif," kata Kasubdit Pengelolaan Kawasan Konservasi KLHK Ratna Hendratmoko di Palangka Raya, Kamis.

Dia mengatakan upaya konservasi hutan tidak dapat dilakukan secara sendiri-sendiri melainkan harus ada kerja sama dan keterlibatan berbagai pihak.

"Sehingga melalui pelatihan ini juga harus menjadi langkah awal yang strategis dalam memperkuat kerja sama dalam upaya konservasi Taman Nasional Sebangau," katanya.

Dia pun berharap seluruh peserta yang hadir nantinya mempererat kerja sama dan sinergitas dalam menjaga, melestarikan ekosistem di TNS.

Peserta pelatihan yang dilaksanakan selama tiga hari dari materi dan praktik lapangan itu antara lain anggota Masyarakat Peduli Api (MPA), polisi hutan, dan Brigade Pengendalian Kebakaran Hutan (Brigdalkarhut) di wilayah Taman Nasional Sebangau.

Sementara itu Kepala Balai Taman Nasional Sebangau Andi Muhammad Kadhafi mengatakan pelatihan SMART Patrol ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas maupun pengetahuan para peserta dalam penggunaan aplikasi tersebut.

"Selain itu para peserta juga mampu pengoperasian drone sehingga pemantauan dan pengawasan secara mobile di daerah rawan kebakaran hutan khususnya di kawasan Taman Nasional Sebangau lebih optimal," kata Andi.

Baca juga: PKM FKIP UPR hasilkan tulisan bahasa Inggris bertema lokal

Untuk itu pihaknya berharap penguatan wawasan dan pengetahuan di bidang konservasi terutama dalam pencegahan, penanggulangan, dan pengendalian kebakaran hutan. Sehingga dapat mengurangi terjadinya gangguan atau ancaman kebakaran hutan di masa mendatang.

Ketua BNF Indonesia Juliarta Bramansa Ottay mengatakan pelatihan SMART dalam upaya efektivitas pengelolaan kawasan konservasi di Taman Nasional Sebangau ini adalah untuk meningkatkan kapasitas maupun pengetahuan para peserta dalam pengoperasian aplikasi dan drone.

Dia Pun berharap para peserta memiliki wawasan serta kemampuan dalam bidang pengelolaan kawasan konservasi.

"Termasuk melakukan upaya pencegahan, penanggulangan dan pengendalian kebakaran hutan sebagai pedoman maupun arahan untuk melaksanakan tugas dan fungsi sehingga dapat mengurangi terjadinya gangguan, ancaman kebakaran hutan," katanya.

Baca juga: Ini hasil evaluasi kekalahan telak Kalteng Putra melawan Mitra Kukar