Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah mengeluarkan guguran lava pijar tujuh kali pada Senin.
Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 2.000 meter ke arah barat daya berdasarkan pengamatan mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Menurut Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 41 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-29 mm selama 43.7-215 detik, 13 kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-5 mm selama 6-9 detik, dan dua kali gempa fase banyak dengan amplitudo 3 mm selama 7.9-10.1 detik.
Baca juga: Gunung Merapi luncurkan guguran lava pijar sejauh 1.500 meter
Pada Senin pagi, asap berwarna putih bertekanan sedang juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas sedang hingga tebal setinggi 200 sampai 300 meter di atas puncak.
Sementara itu pada periode pengamatan Minggu (7/11) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat 13 kali meluncurkan guguran lava pijar dengan jarak luncur maksimum 1.800 meter ke arah barat daya.
Baca juga: Gunung Merapi meluncurkan tujuh kali awan panas guguran
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.
Baca juga: Hujan abu melanda Boyolali akibat Merapi erupsi
Baca juga: Dampak letusan Gunung Merapi dalam radius lima kilometer dari puncak
Baca juga: Gunung Merapi keluarkan 10 kali guguran lava pijar