Yogyakarta (ANTARA) - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) menyebutkan Gunung Merapi di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah empat kali mengeluarkan guguran lava pijar pada Kamis.
Guguran lava pijar itu meluncur dengan jarak maksimum sejauh 1.500 meter ke arah barat daya mulai pukul 00.00 sampai 06.00 WIB.
Menurut Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Hanik Humaida, selama periode pengamatan itu Merapi juga mengalami 43 kali gempa guguran dengan amplitudo 3-20 mm selama 10-141 detik, lima kali gempa hembusan dengan amplitudo 2-7 mm selama 11-27 detik.
Berikutnya sembilan kali gempa fase banyak dengan amplitudo 2-6 mm selama 5-9 detik, dan lima kali gempa vulkanik dangkal dengan amplitudo 25-67 mm selama 11-24 detik.
Baca juga: DPRD Gumas sampaikan sejumlah saran kepada Distan
Pada Kamis pagi, asap berwarna putih juga terpantau keluar dari Gunung Merapi dengan intensitas tebal setinggi 50 meter di atas puncak.
Pada periode pengamatan Jumat (2/6) pukul 18.00-24.00 WIB, Gunung Merapi tercatat meluncurkan awan panas guguran dengan jarak luncur maksimum 1.500 meter ke arah barat daya.
BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau Siaga.
Guguran lava dan awan panas Merapi diperkirakan berdampak pada wilayah sektor selatan-barat daya, yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.
Apabila terjadi letusan, lontaran material vulkanik dari Gunung Merapi dapat menjangkau radius tiga km dari puncak gunung.
Baca juga: Berikut syarat pemilih pada Pilkades Serentak di Gumas
Baca juga: Legislator Gumas ajak seluruh pihak implementasikan Pancasila
Baca juga: Legislator Gumas minta PPL kerja keras dampingi petani