Palangka Raya (ANTARA) - Badan Pusat Statistik Kalimantan Tengah mencatat, dari 1.410.310 angkatan kerja di provinsi setempat, 1.346.440 ribu orang diantaranya telah bekerja dan 63,87 ribu pengangguran.
Angkatan kerja pada Agustus 2021 yang mencapai 1.410.310 orang itu mengalami peningkatan dibandingkan Agustus 2020 sebanyak 1.381.440 orang, kata Kepala BPS Kalteng Eko Marsoro di Palangka Raya, Kemarin.
"Tapi, kalau Februari 2021, angkatan kerja di Kalteng mencapai 1.353.630 orang. Lebih tinggi sekitar 3,47 ribu orang dibandingkan Agustus 2021," beber dia.
Mengenai angka pengangguran di provinsi itu, terjadi peningkatan pada Agustus 2021, terjadi peningkatan dibandingkan Agustus 2020 maupun Februari 2021. Di mana pengangguran pada Agustus 2021 mencapai 63,87 ribu orang, sedangkan Agustus 2020 sekitar 63,31 ribu orang, dan Februari 2021 berkisar 60,15 ribu orang.
Eko mengatakan penduduk usia kerja merupakan penduduk yang berumur 15 tahun ke atas. Pada Agustus
2021, penduduk usia kerja di Kalteng mencapai 2.053.880 ribu orang. Jumlah penduduk usia kerja bertambah 17,80 ribu orang dibandingkan Februari 2021 dan bertambah 34,36 ribu orang dibandingkan Agustus 2020.
"Sebagian besar penduduk usia kerja merupakan angkatan kerja, yaitu sebanyak 1.410,31 ribu orang (68,67 persen). Angkatan kerja terdiri atas 1.346,44 ribu orang penduduk bekerja dan 63,87 ribu orang pengangguran," beber dia.
Jika dibandingkan dengan kondisi Agustus 2020 atau beberapa bulan pertama terjadinya pandemi COVID-19, penduduk usia kerja pada Agustus 2021 mengalami peningkatan sebesar 1,70 persen. Peningkatan ini berdampak pada peningkatan angkatan kerja sebesar 2,09 persen yaitu menambah penduduk bekerja sebanyak 28,31 ribu orang dan pengangguran sebanyak 0,56 ribu orang.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan kondisi Februari 2021, peningkatan penduduk usia kerja sebesar 17,80 ribu orang pada Agustus 2021 berdampak pada penambahan penduduk bukan angkatan kerja sebesar 3,42 persen (21,27 ribu orang).
"Jumlah penduduk bekerja turun sebanyak 7,19 ribu orang, berbanding terbalik dengan bertambahnya pengangguran sebanyak 3,72 ribu orang," demikian Eko.