Legislator Kapuas tinjau dua desa dilanda banjir

id Dprd kapuas, banjir kapuas, banjir desa tumbang muroi, kuala kapuas, kalteng, banjir kalteng, darwandie

Legislator Kapuas tinjau dua desa dilanda banjir

Anggota DPRD Kabupaten Kapuas, Darwandie (kiri) didampingi Kepala Desa Tumbang Muroi, mengecek banjir yang melanda desa setempat, Selasa, (16/11/2021). (ANTARA/HO-Setwan Kapuas)

Kuala Kapuas (ANTARA) - Legislator Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah Darwandie mengingatkan warga di Desa Katunjung, Kecamatan Mantangai selalu waspada dalam kondisi banjir yang melanda.

"Dalam kegiatan reses saya, kondisi di Desa Katunjung sedang dilanda banjir," kata Darwandie di Kuala Kapuas, Rabu.

Dijelaskannya, kondisi air berada di pertengahan jalan desa dipekirakan tingginya mencapai 40 sentimeter dan banjir tersebut sudah berlangsung selama empat hari.

Legislator dari Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini menjelaskan, kondisi itu dikarenakan luapan air dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kapuas khususnya di wilayah hulu yang dipicu curah hujan dengan intensitas tinggi dalam beberapa hari terakhir.

"Air pasang yang merendam rumah warga ini akan terus meninggi ketika curah hujan berintensitas tinggi di daerah hulu. Maka perlu juga diwaspadai oleh kita bersama, terutama pihak terkait dalam penanganan pasca banjir," jelasnya.

Untuk kondisi masyarakat saat ini, katanya, sedang berada di posisi biasa saja melakukan aktivitas sehari-hari. Namun demikian, dengan kondisi yang ada, masyarakat juga merasa terganggu karena aktivitas menjadi terbatas.

Kepada pihak terkait, wakil rakyat yang terpilih kembali dari Daerah Pemilihan Kapuas III meliputi Kecamatan Basarang, Kapuas Barat dan Mantangai ini, meminta agar memberikan bantuan maupun penanganan banjir yang meredam rumah penduduk tersebut.

"Selain Desa Katunjung, banjir juga melanda Desa Tumbang Muroi. Air juga tinggi merendam rumah-rumah warga desa," terangnya.

Disampaikannya, saat melaksanakan reses, ketinggian air sudah mencapai satu meter setengah dan air yang merendam rumah penduduk di desa setempat sudah berlangsung lima hari akibat curah hujan berintensitas tinggi.

"Jadi ada dua desa yang kami kunjungi tadi teredam air yang cukup tinggi," demikian Darwandie.