Pemkab Bartim salurkan bansos COVID-19 tahap II kepada 2.853 KPM

id Pemkab bartim, bantuan covid 19, tamiang layang, barito timur, dinsos bartim, kalteng

Pemkab Bartim salurkan bansos COVID-19 tahap II kepada 2.853 KPM

Petugas Tagana Barito Timur mengecek dan mengepak telur ayam ras dalam penyaluran bantuan sosial COVID-19 di Kantor Kecamatan Dusun Tengah, Kelurahan Ampah Kota, Minggu, (12/12). (ANTARA/HO-DMPDSos Bartim)

Tamiang Layang (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Barito Timur, Kalimantan Tengah melalui Dinas Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Dan Sosial (DPMDSos) kembali menyalurkan bantuan sosial COVID-19 tahap II.

“Bantuan ini diberikan kepada 2.853 Keluarga Penerima Manfaat (KPM),” kata Kepala DPMDsos Barito Timur, Barnusa melalui Kepala Bidang Sosial Santai Nyawit di Tamiang Layang, Senin.

Menurutnya, paket bantuan sosial pangan yang diberikan berisikan beras medium 10 kilogram, satu liter minyak goreng, satu kilogram gula pasir, lima kaleng sarden/ikan kaleng, dua rai telur dan satu kotak teh celup, dengan harapan bisa membantu menanggulangi dampak sosial akibat pandemi COVID-19 di Barito Timur.

“Bantuan sosial sudah disalurkan pada 11-12 Desember 2021 kepada masyarakat miskin atau tidak mampu yang terdampak COVID-19 di 10 kecamatan,” jelasnya.

Pemkab Bartim melalui DPMDSos menyalurkan bantuan sosial pangan COVID-19 dalam tiga tahapan. Untuk tahap III direncanakan sebelum perayaan Natal yakni pada 22-23 Desember 2021.

Penyaluran bantuan tetap mengedepankan protokol kesehatan. Warga maupun KPM yang menerima bantuan diimbau tetap melaksanakan protokol kesehatan seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan mengurangi mobilitas.

“Penyaluran melibatkan petugas DPMDSos dan Tagana Bartim. Untuk logistik bansos kita agak terkendala khusus telur ayam ras yang dibeli secara khusus dari peternak lokal Bartim,” terangnya.

Jika dalam penyaluran bansos tahap I dan tahap II ada KPM yang belum menerima telur ayam ras, diharap bersabar karena DPMDSos terus berupaya untuk mendapatkan telur dari petani lokal.

“Kami terus berupaya dengan maksimal untuk memenuhi kebutuhan bantuan sosial tersebut,” demikian Santai.