Pendalaman kasus Omicron di Indonesia setelah pulang dari Malaysia terus diselidiki

id Omicron,Malaysia ,WNI

Pendalaman kasus Omicron di Indonesia setelah pulang dari Malaysia terus diselidiki

Arsip - Sejumlah pemudik Warga Negara Indonesia (WNI) dari Malaysia tiba di kedatangan Internasional Bandara Kualanamu Kabupaten Deliserdang, Sumatera Utara, Kamis (21/5/2020). Sebanyak 83 WNI dengan visa melancong yang terdampak karantina (lockdown) pandemi COVID-19 di Malaysia itu tiba dan langsung mengikuti prosedur pemeriksaan protokol kesehatan COVID-19 sebelum pulang ke daerah masing-masing. ANTARA FOTO/Septianda Perdana/aww. (ANTARA FOTO/SEPTIANDA PERDANA)

Kuala Lumpur (ANTARA) - Kementerian Kesehatan Malaysia masih melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kasus positif  Covid-19  varian Omicron di Indonesia yang melibatkan Warga Negara Indonesia (WNI) yang dipulangkan dari Malaysia.

Menteri Kesehatan Malaysia, Khairy Jamaluddin di Putrajaya, Sabtu, mengatakan kasus tersebut melibatkan seorang pria berusia 20 tahun yang kembali ke Indonesia pada 10 Desember 2021 dengan tes Covid-19 negatif pada saat kedatangan.

“Hasil penyidikan di Malaysia menemukan kasus tersebut adalah seorang tahanan Pendatang Asing Tanpa Identitas (PATI) di Depo Tahnan Semenyih yang ditangkap pada 22 September bersama tiga temannya lainnya,” katanya.

Khairy mengatakan keempat PATI diperiksa untuk masuk ke depo tahanan pada 23 September 2021 dan semuanya negatif, namun dua temannya dibebaskan pada 24 September karena memiliki dokumen yang lengkap.

"Hanya laki-laki dan rekannya dalam kasus tersebut yang divonis bersalah dan dipulangkan ke Indonesia pada 10 Desember setelah persidangan," katanya..

Dikatakannya, hingga saat ini rekan kasus yang kembali bersama diinformasikan negatif COVID-19 pada screening kedua, sementara penyelidikan lebih lanjut masih dilakukan untuk mendapatkan informasi kontak dekat kasus tersebut serta penyebab kematiannya.

"Komunikasi dengan KBRI Malaysia dan Kementerian Kesehatan RI masih terus dilakukan untuk mendapatkan informasi lebih lanjut terkait kasus tersebut. Kementerian Kesehatan juga bekerja sama dengan Departemen Imigrasi Malaysia untuk melakukan investigasi, pelacakan kontak terhadap kasus-kasus serta untuk tindakan pencegahan dan pengendalian yang tepat,” katanya.

Baca juga: Beri perlindungan dari Omicron, Afsel setujui 'booster' COVID-19 Johnson & Johnson

Baca juga: Booster AstraZeneca ampuh lawan Omicron

Baca juga: 'Booster' vaksin Moderna disebut efektif lawan Omicron