Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah mulai menyalurkan bantuan untuk korban kebakaran Pasar Pundu Kecamatan Cempaga Hulu, berupa bahan kebutuhan pokok.
"Data sudah masuk dan akan kita tindaklanjuti. Bantuan ke dapur umum dulu untuk memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Tadi juga ada kebutuhan pokok. Tindak lanjutnya setelah kunjungan ini akan dirapatkan lagi," kata Wakil Bupati Irawati di Pundu, Selasa.
Irawati bertolak dari Sampit ke Pundu untuk mengunjungi masyarakat yang menjadi korban kebakaran pada Senin (3/1) sore kemarin. Irawati didampingi Pelaksana Tugas Kepala Dinas Sosial Wiyono, pejabat dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan instansi terkait lainnya.
Dia disambut dengan suasana haru oleh para korban kebakaran. Bahkan ada warga yang memeluk Irawati seraya menangis menceritakan musibah kebakaran yang dialaminya dan warga lainnya.
Irawati juga tampak terharu karena dia mengaku banyak memiliki keluarga di desa itu. Dia pernah 14 tahun tinggal di Desa Pundu, bahkan rumah yang pernah ditempatinya juga masih ada hingga kini.
Kunjungan ini sebagai bentuk dukungan pemerintah daerah kepada masyarakat yang menjadi korban kebakaran tersebut. Korban kebakaran diharapkan tabah menerima cobaan ini.
Baca juga: Petani datangi Bupati Kotim adukan perusahaan tidak memperbaiki jalan
Terkait bantuan untuk korban kebakaran agar bisa kembali menjadi dirikan rumah, Irawati mengatakan masalah ini akan disampaikan kepada bupati dan dibahas bersama. Pemerintah daerah berupaya semaksimal mungkin membantu para korban kebakaran, setidaknya untuk meringankan beban yang diderita akibat musibah itu.
"Yang jelas saat ini sangat diperlukan adalah kebutuhan konsumsi, makanya BPBD dan Dinas Sosial langsung mendirikan dapur umum. Untuk bantuan lainnya akan segera dibahas dalam rapat bersama," jelas Irawati.
Kapolres Kotawaringin Timur AKBP Sarpani melalui Kapolsek Cempaga Hulu Iptu Dwi Susanto mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Polres Kotawaringin Timur terkait penyelidikan kejadian tersebut.
"Api diduga pertama kali muncul dari bagian tengah pasar, kemudian menjalar. Nanti akan dilakukan olah TKP (tempat kejadian perkara). Penyebabnya masih diselidiki. Kerugian materil juga sedang didata," ujar Dwi Susanto.
Musibah kebakaran Pasar Desa Pundu terjadi pada Senin (3/1) sekitar pukul 14.15 WIB. Tercatat ada 67 bangunan ludes terbakar yang terdiri dari rumah dan kios. Selain itu ada dua mobil dan dua sepeda motor juga ikut hangus terbakar.
"Ada yang meninggal dunia diduga serangan jantung karena ada riwayat sakit jantung. Beliau kaget melihat rumahnya juga ikut terbakar, lalu pingsan dan dibawa ke RSP Pundu, lalu meninggal. Jadi bukan meninggal karena api atau tertimpa bangunan," demikian Dwi Susanto.
Baca juga: DPRD Kotim dorong Kemenag terus tingkatkan penguatan toleransi beragama
Baca juga: DPRD Kotim ingatkan pengelolaan parkir harus transparan
Baca juga: 50 bangunan ludes dan satu warga meninggal akibat kebakaran Pasar Pundu