Masyarakat pelosok Kotim minta kemudahan akses telekomunikasi
Sampit (ANTARA) - Masyarakat di kawasan pelosok Kabupaten Kotawaringin Timur Kalimantan Tengah, salah satunya Kecamatan Telaga Antang, meminta pemerintah mengupayakan kemudahan akses jaringan telekomunikasi untuk menunjang kemajuan daerah setempat.
"Ada 18 desa di kecamatan kami ini, sebagian masih 'blank spot' atau tidak terjangkau jaringan telekomunikasi. Masyarakat kami sangat berharap ini diupayakan karena sangat dibutuhkan," kata Camat Telaga Antang Rusmanto di Telaga Antang, Sabtu.
Harapan itu disampaikan Rusmanto kepada Bupati Halikinnor yang datang menghadiri syukuran Hari Jadi ke-69 Kabupaten Kotawaringin Timur dan ritual membayar hajat yang digelar masyarakat Desa Tumbang Boloi.
Halikinnor hadir bersama Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan sejumlah kepala satuan organisasi perangkat daerah, termasuk Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Multazam.
Halikinnor mengakui, saat ini masih ada wilayah di kabupaten ini yang belum terjangkau jaringan atau signal telekomunikasi. Hal itu menjadi perhatian serius pemerintah daerah karena kemajuan telekomunikasi itu kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
Pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika secara serius memperjuangkan ini. Bahkan Halikinnor sudah bertemu dengan deputi di Kementerian Komunikasi dan Informatika membahas masalah tersebut.
Baca juga: Kotim dapat alokasi terbesar dana proyek tahun jamak perbaikan jalan
Halikinnor menyebutkan, Kotawaringin Timur mengusulkan 36 "base transceiver station" (BTS) agar seluruh wilayah di kabupaten ini terjangkau jaringan telekomunikasi. Tahun ini dikabarkan ada tiga BTS atau menara telekomunikasi yang akan didirikan di kabupaten ini.
"Kami mengupayakan secara maksimal, bahkan sampai ke Desa Tumbang Gagu karena juga untuk mendukung destinasi wisata. Yang jelas, telekomunikasi ini sekarang sangat penting untuk memudahkan komunikasi dengan orang yang jauh. Kita doakan sama-sama," pungkas Halikinnor.
Halikinnor berharap perluasan jangkauan jaringan telekomunikasi ini berjalan lancar. Telekomunikasi sangat dibutuhkan, termasuk di tengah pandemi COVID-19 ini ketika semua kegiatan lebih banyak mengandalkan kegiatan secara virtual, daring atau online sehingga sangat membutuhkan. Jaringan telekomunikasi secara luas sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama di Tumbang Boloi sudah bisa video call dengan teman di Sampit. Kota doakan saja," demikian Halikinnor.
Baca juga: Perpanjangan izin PAUD dianggap memberatkan, Bupati Kotim beri kemudahan
Baca juga: DPRD Kotim dukung evaluasi tenaga kontrak
"Ada 18 desa di kecamatan kami ini, sebagian masih 'blank spot' atau tidak terjangkau jaringan telekomunikasi. Masyarakat kami sangat berharap ini diupayakan karena sangat dibutuhkan," kata Camat Telaga Antang Rusmanto di Telaga Antang, Sabtu.
Harapan itu disampaikan Rusmanto kepada Bupati Halikinnor yang datang menghadiri syukuran Hari Jadi ke-69 Kabupaten Kotawaringin Timur dan ritual membayar hajat yang digelar masyarakat Desa Tumbang Boloi.
Halikinnor hadir bersama Wakil Bupati Irawati, Sekretaris Daerah Fajrurrahman dan sejumlah kepala satuan organisasi perangkat daerah, termasuk Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi, Multazam.
Halikinnor mengakui, saat ini masih ada wilayah di kabupaten ini yang belum terjangkau jaringan atau signal telekomunikasi. Hal itu menjadi perhatian serius pemerintah daerah karena kemajuan telekomunikasi itu kini sudah menjadi kebutuhan masyarakat.
Pemerintah daerah melalui Dinas Komunikasi dan Informatika secara serius memperjuangkan ini. Bahkan Halikinnor sudah bertemu dengan deputi di Kementerian Komunikasi dan Informatika membahas masalah tersebut.
Baca juga: Kotim dapat alokasi terbesar dana proyek tahun jamak perbaikan jalan
Halikinnor menyebutkan, Kotawaringin Timur mengusulkan 36 "base transceiver station" (BTS) agar seluruh wilayah di kabupaten ini terjangkau jaringan telekomunikasi. Tahun ini dikabarkan ada tiga BTS atau menara telekomunikasi yang akan didirikan di kabupaten ini.
"Kami mengupayakan secara maksimal, bahkan sampai ke Desa Tumbang Gagu karena juga untuk mendukung destinasi wisata. Yang jelas, telekomunikasi ini sekarang sangat penting untuk memudahkan komunikasi dengan orang yang jauh. Kita doakan sama-sama," pungkas Halikinnor.
Halikinnor berharap perluasan jangkauan jaringan telekomunikasi ini berjalan lancar. Telekomunikasi sangat dibutuhkan, termasuk di tengah pandemi COVID-19 ini ketika semua kegiatan lebih banyak mengandalkan kegiatan secara virtual, daring atau online sehingga sangat membutuhkan. Jaringan telekomunikasi secara luas sangat dibutuhkan oleh masyarakat.
"Mudah-mudahan dalam waktu tidak terlalu lama di Tumbang Boloi sudah bisa video call dengan teman di Sampit. Kota doakan saja," demikian Halikinnor.
Baca juga: Perpanjangan izin PAUD dianggap memberatkan, Bupati Kotim beri kemudahan
Baca juga: DPRD Kotim dukung evaluasi tenaga kontrak