Palangka Raya (ANTARA) - Gubernur Kalimantan Tengah Sugianto Sabran meminta masyarakat jangan takut mengikutkan anak-anaknya dalam vaksinasi COVID-19.
"Ajak anak bapak dan ibu sesuai anjuran pemerintah, khususnya usia 6-11 tahun mengikuti vaksinasi," katanya saat meninjau lokasi kebakaran di Desa Pundu, Kecamatan Cempaga Hulu, Kabupaten Kotawaringin Timur, Senin.
Ia meminta masyarakat agar tidak ragu, terlebih vaksin yang diberikan hingga saat ini terbukti aman termasuk bagi anak-anak usia 6-11 tahun tersebut.
Dukungan terhadap percepatan vaksinasi anak ini sangat diperlukan, mengingat pandemi COVID-19 belum berakhir. Melalui vaksinasi maka akan meningkatkan kekebalan tubuh, sehingga dapat secara optimal mencegah penyebaran virus.
Berdasarkan data yang dirilis Tim Satgas Penanganan COVID-19 Kalteng per 23 Januari 2022, tercatat sebanyak 116.071 anak usia 6-11 tahun sudah divaksin dosis pertama atau sekitar 42,69 persen, dan sebanyak 6.115 orang sudah divaksin dosis kedua atau 2,25 persen.
Sedangkan remaja usia 12-18 tahun tercatat sebanyak 230.588 orang yang sudah divaksin dosis pertama atau 81,31 persen, dan sebanyak 183.456 orang atau 64,69 persen sudah divaksin dosis kedua.
Percepatan vaksinasi terus dilakukan oleh jajaran pemprov bersama pemkab dan pemkot, bersama instansi terkait lainnya agar capaian target sasaran vaksinasi terus meningkat.
Lebih lanjut Sugianto juga mengingatkan masyarakat meski kasus penyebaran yang cenderung melandai, namun COVID-19 masih ada, sehingga disiplin dalam penerapan protokol kesehatan wajib dilakukan.
"Gunakan masker, cuci tangan, jaga jarak, serta cegah atau hindari kerumunan," terangnya.
Selain itu dalam peninjauan tersebut, Gubernur Kalteng ini juga sekaligus menyerahkan bantuan kepada masyarakat korban kebakaran.
Bantuan dari Pemprov Kalteng meliputi perlengkapan dapur keluarga sebanyak 80 paket, peralatan makan 80 paket, makanan anak 80 paket, family kids 80 paket, terpal merah 80 lembar, kasur merah 80 buah, 80 paket sembako, selimut 80 lembar, masker 80 kotak, peralatan sekolah tas dan buku, serta bantuan uang tunai sebesar Rp240 juta dengan rincian Rp3 juta per kepala keluarga.