Palangka Raya (ANTARA) - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Kalimantan Tengah Ahmad Syaifudi mengatakan, untuk beberapa waktu ke depan SMA Negeri 1 Palangka Raya melaksanakan pembelajaran dengan sistem daring atau 'online' secara penuh.
"Karena ini kasus terkonfirmasi, maka sekolah diliburkan dan kegiatan pembelajaran dilaksanakan dengan sistem daring secara penuh," katanya saat dihubungi di Palangka Raya, Jumat malam.
Syaifudi menjelaskan, pada SMA Negeri 1 Palangka Raya awalnya ditemukan satu terkonfirmasi positif COVID-19. Setelah dilakukan pelacakan bertambah beberapa orang positif termasuk satu orang guru.
Oleh karenanya kegiatan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah untuk sementara dialihkan ke sistem daring secara penuh. Pihak terkait telah melakukan 3T, yakni tracing, testing dan treatment sebagai upaya penanganan di lapangan, termasuk sterilisasi lingkungan sekolah.
Kemudian untuk sekolah lain tetap melaksanakan kegiatan pembelajaran seperti biasa, namun karena Palangka Raya saat ini statusnya level dua, maka pembelajaran dilakukan dengan sistem 50 persen tatap muka.
"Karena Palangka Raya level dua, sesuai surat edaran maka pembelajarannya 50 persen tatap muka," jelasnya.
Sementara itu Tim Komunikasi Satgas COVID-19 Kalteng menyampaikan berdasarkan perkembangan data COVID-19 yang dihimpun akumulasinya per 4 Februari 2022, kasus konfirmasi secara keseluruhan bertambah sebanyak 23 orang.
Penambahan itu meliputi Palangka Raya 7 orang, Kotawaringin Timur 1 orang, Kotawaringin Barat 2 orang, Sukamara 1 orang, Kapuas 10 orang, Barito Selatan 1 orang dan Barito Utara 1 orang.
Sedangkan sembuh, ada penambahan sebanyak 4 orang, yaitu di Kotawaringin Timur 2 orang dan Seruyan 2 orang.
Akumulasi terkonfirmasi positif terhitung sejak kasus pertama kini menjadi 46.863 kasus, terdiri dari sembuh 45.156 orang, 1.591 meninggal dan 116 kasus aktif.
Tim Satgas terus mengingatkan masyarakat agar selalu menerapkan protokol kesehatan, seperti memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, serta menjauhi kerumunan.