Muara Teweh (ANTARA) - Bupati Barito Utara, Kalimantan Tengah, Nadalsyah mengakui usulan dari masyarakat melalui Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) di daerah ini sangat besar nilainya hampir mencapai Rp6-7 triliun.
"Sementara APBD kita hanya berkisar Rp1 triliun. Bila kita akomodir semua, kita tidak dapat membangun rumah sakit dan pembangunan prioritas lainnya," kata Nadalsyah membuka Musrenbang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2023 kabupaten setempat di gedung Balai Antang Muara Teweh, Senin.
Pada kesempatan itu Bupati Nadalsyah juga mengucapkan terima kasih kepada Dandim 1013 Muara Teweh yang mana telah membantu pemerintah dalam penanganan Jembatan Palili di Muara Inu Kecamatan Lahei.
"Itu nol dana dari APBD, saya harapkan begitu juga dengan perusahaan yang beraktivitas di Barito Utara," katanya.
Bupati Barito Utara itu mengharapkan kepada seluruh stakeholder dan pihak perusahaan agar dapat bahu membahu membangun Bumi Iya Mulik Bengkang Turan yang merupakan julukan kabupaten tersebut.
"Anggaran yang ada sangat terbatas, sehingga semua usulan yang ada tidak dapat ditampung semuanya," jelas dia.
Menurut Nadalsyah dengan keterbatasan anggaran pemerintah, diharapkan agar perusahaan yang berinvestasi di daerah ini untuk dapat membantu dalam mengerjakan usulan-usulan dari masyarakat di wilayah kerjanya, sehingga meringankan beban pemerintah daerah.
"Saat ini hanya beberapa perusahaan yang membantu, bayangkan bila semua perusahaan dapat membantu, niscaya kemajuan Barito Utara akan semakin cepat dan pesat," ucap Nadalsyah.
Bupati Nadalsyah juga meminta bantuan kepada Wakil Ketua DPRD Provinsi Kalteng Jimmy Carter agar dapat membantu Pemerintah Kabupaten Barito Utara untuk menyuarakan apa kendala dalam pekerjaan Jalan Malawaken-Lampeong Kecamatan Gunung Purei.
"Kami dengar tahun 2022 ini ada dana dari pusat sebesar Rp200 miliar yang masuk untuk pengerjaan jalan tersebut," kata bupati yang akrab dipanggil H Koyem itu.