Hadapi IKN, karakter humabetang harus jadi standar ciri pemuda Kalteng
Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPD RI Agustin Teras Narang mendorong sekaligus mengajak seluruh insan, terkhusus pemuda di Provinsi Kalimantan Tengah, menjadikan falsafah humabetang sebagai standar ciri dan karakter dalam menghadapi dinamika dan berbagai tantangan terhadap hadirnya Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara di Pulau Kalimantan.
Karakter humabetang dapat menjadi modal bagi pembangunan kehidupan masyarakat Kalteng menuju lebih baik sekaligus menghadapi budaya baru yang berkembang di masa depan, kata Teras Narang saat menjadi narasumber di webinar Nasional yang diselenggarakan HMJ Akuntansi Universitas Palangka Raya melalui virtual, Minggu.
"Hasil refleksi saya, ada empat ciri humabetang, yakni humanis atau berkemanusiaan, Maju atau berpikir serta bertindak visioner, berani jujur atau mengedepankan integritas, dan tanggung jawab atau amanah dalam menjalankan tiap peran yang diemban," ucapnya.
Menurut Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, karakter humabetang yang memberi setidaknya empat ciri utama tersebut, merupakan kebutuhan zaman dan relevan dengan kondisi kekinian Indonesia maupun masa depan. Sebab, di tengah era revolusi industri 4.0 sebagai ciri perkembangan industrialisasi yang maju, serta society 5.0 ciri perkembangan sosial di tengah industrialisasi yang maju, maka Kalteng mesti mengangkat kembali keunggulannya, termasuk budaya yang menjadi ciri khas.
Teras Narang mengatakan, saat ini ada revolusi industri 4.0, society 5.0, pandemi COVID-19, krisis kemanusiaan dan ekonomi akibat perang, perubahan iklim, melambungnya komoditas pasokan energi, dan lainnya. Sementara secara nasional, Kalteng memiliki tantangan tersendiri berkaitan dengan bonus demografi, perubahan iklim yang berdampak pada bencana banjir, krisis pangan dampak industrialisasi dan turunnya tren generasi muda untuk bertani, hingga terbaru pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan (IKN).
"Semua kondisi dan tantangan eksternal secara global dan nasional itu, dapat dihadapi lewat karakter humabetang," ucapnya.
Baca juga: Teras: Presidential Threshold menimbulkan ketidakadilan di masyarakat
Mantan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) itu menyebut, konsekuensi dari pemindahan IKN ke Kalimantan akan terasa bagi seluruh bangsa Indonesia, termasuk di Kalteng. Kehadiran IKN juga secara perlahan akan menghadirkan keragaman budaya yang lebih intens di Kalimantan, memperkaya kebudayaan nasional tapi sekaligus mengancam kebudayaan lokal bila generasi muda tidak mencintai dan memelihara kebudayaannya sendiri.
Untuk itulah, lanjut dia, dianjurkan bahkan diajak seluruh generasi muda di Kalimantan, terkhusus di Kalteng, menghidupi dan mengembangkan karakter humabetang sebagai ciri pembeda dan keunggulan yang berbudaya. Dengan karakter humabetang, insan Kalteng siap membangun kota berbudaya di IKN, termasuk di Kalteng sendiri.
"Kebudayaan Kalteng harus terus berkembang dan jadi instrumen yang memajukan kehidupan masyarakat daerah kita. Untuk itu peran pemuda perlu semakin ditingkatkan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Pancasila masih sangat tepat sebagai Ideologi Indonesia
Baca juga: Teras Narang: MapBiomas harus mampu membantu mengawal kebijakan publik
Baca juga: Teras Narang sarankan tahapan GDKT 2045 disesuaikan kembali
Karakter humabetang dapat menjadi modal bagi pembangunan kehidupan masyarakat Kalteng menuju lebih baik sekaligus menghadapi budaya baru yang berkembang di masa depan, kata Teras Narang saat menjadi narasumber di webinar Nasional yang diselenggarakan HMJ Akuntansi Universitas Palangka Raya melalui virtual, Minggu.
"Hasil refleksi saya, ada empat ciri humabetang, yakni humanis atau berkemanusiaan, Maju atau berpikir serta bertindak visioner, berani jujur atau mengedepankan integritas, dan tanggung jawab atau amanah dalam menjalankan tiap peran yang diemban," ucapnya.
Menurut Gubernur Kalteng periode 2005-2015 itu, karakter humabetang yang memberi setidaknya empat ciri utama tersebut, merupakan kebutuhan zaman dan relevan dengan kondisi kekinian Indonesia maupun masa depan. Sebab, di tengah era revolusi industri 4.0 sebagai ciri perkembangan industrialisasi yang maju, serta society 5.0 ciri perkembangan sosial di tengah industrialisasi yang maju, maka Kalteng mesti mengangkat kembali keunggulannya, termasuk budaya yang menjadi ciri khas.
Teras Narang mengatakan, saat ini ada revolusi industri 4.0, society 5.0, pandemi COVID-19, krisis kemanusiaan dan ekonomi akibat perang, perubahan iklim, melambungnya komoditas pasokan energi, dan lainnya. Sementara secara nasional, Kalteng memiliki tantangan tersendiri berkaitan dengan bonus demografi, perubahan iklim yang berdampak pada bencana banjir, krisis pangan dampak industrialisasi dan turunnya tren generasi muda untuk bertani, hingga terbaru pemindahan Ibu Kota Negara ke Kalimantan (IKN).
"Semua kondisi dan tantangan eksternal secara global dan nasional itu, dapat dihadapi lewat karakter humabetang," ucapnya.
Baca juga: Teras: Presidential Threshold menimbulkan ketidakadilan di masyarakat
Mantan Presiden Majelis Adat Dayak Nasional (MADN) itu menyebut, konsekuensi dari pemindahan IKN ke Kalimantan akan terasa bagi seluruh bangsa Indonesia, termasuk di Kalteng. Kehadiran IKN juga secara perlahan akan menghadirkan keragaman budaya yang lebih intens di Kalimantan, memperkaya kebudayaan nasional tapi sekaligus mengancam kebudayaan lokal bila generasi muda tidak mencintai dan memelihara kebudayaannya sendiri.
Untuk itulah, lanjut dia, dianjurkan bahkan diajak seluruh generasi muda di Kalimantan, terkhusus di Kalteng, menghidupi dan mengembangkan karakter humabetang sebagai ciri pembeda dan keunggulan yang berbudaya. Dengan karakter humabetang, insan Kalteng siap membangun kota berbudaya di IKN, termasuk di Kalteng sendiri.
"Kebudayaan Kalteng harus terus berkembang dan jadi instrumen yang memajukan kehidupan masyarakat daerah kita. Untuk itu peran pemuda perlu semakin ditingkatkan," demikian Teras Narang.
Baca juga: Teras Narang: Pancasila masih sangat tepat sebagai Ideologi Indonesia
Baca juga: Teras Narang: MapBiomas harus mampu membantu mengawal kebijakan publik
Baca juga: Teras Narang sarankan tahapan GDKT 2045 disesuaikan kembali