Muara Teweh (ANTARA) - Jalan yang menghubungkan Desa Lemo, Kabupaten Barito Utara menuju Palangka Raya, Kalimantan Tengah, kembali terendam banjir akibat meluapnya Sungai Palepek anak Sungai Lemo yang diguyur hujan dengan intensitas tinggi di kawasan tersebut.
"Kemarin (Sabtu) banjir sudah surut, namun hari ini kawasan Jalan Lemo-Dusun Duhian Ramba-Palangka Raya kembali terendam banjir setinggi orang dewasa, sehingga tidak bisa dilewati," kata Waway warga Desa Lemo, Minggu.
Menurut dia, banjir yang melanda kawasan jalan menuju ibu kota provinsi Kalteng ini memang biasanya tidak lama atau seharian, melainkan hanya berapa jam saja, sehingga setelah surut akses jalan yang menghubungkan ke sejumlah desa dan jalan perusahaan tambang batu bara tersebut bisa dilewati kembali.
Biasanya, kata dia, warga yang melintasi jalan tersebut baik menggunakan kendaraan roda dua maupun empat terpaksa menunggu beberapa jam dan banjir perlahan-lahan mulai surut.
"Ada tetangga kami, biasanya menunggu beberapa jam mengantar barang ke sejumlah desa setempat, setelah surut baru melintasi jalan yang memang sering terendam banjir apabila hujan lebat dalam waktu yang lama," kata Waway.
Warga lainnya, Nani yang tinggal di Dusun Teluk Lihat Desa Lemo I, Kecamatan Teweh Tengah kepada awak media mengungkapkan bahwa dirinya saat akan berangkat ke kebun memanfaatkan musim libur Lebaran 2022 untuk membersihkan tanaman yang mulai banyak ditumbuhi rumput ilalang.
Pada waktu berangkat ke kebun Nani melewati Jalan Desa Bintang Ninggi,Kecamatan Teweh Selatan dan hendak turun pulang ke Desa Lemo melewati Dusun Teluk Lihat Jalan Duhian Ramba tak taunya jalan yang akan lalui banjir.
"Awalnya saya ke kebun melewati Desa Bintang Ninggi, saat ingin pulang saya melewati Dusun Teluk Lihat jalan Duhian Ramba, tak taunya jalan yang akan saya lalui ternyata banjir, terpaksa kendaraan kami tinggal dan langsung ikut kelotok untuk sampai di seberang,” tuturnya.
Dia mengatakan, untuk Dusun Teluk Lihat, tempat tersebut juga mengalami banjir tetapi perumahan warga masih belum terendam air.
"Tetapi untuk jalannya juga sudah tenggelam dan tidak dapat dilewati oleh kendaraan," kata dia.
Dia juga mengungkapkan, saat ini jalan lintas menuju Palangka Raya masih tidak bisa dilewati dikarenakan Sungai Lemo masih naik akibat kiriman dari hulu Sungai Lemo dan airnya juga keruh luar biasa.
"Maklum kiriman dari lubang bekas tambang," ucap Nani yang juga ASN di lingkungan pemkab Barito Utara ini.
Selain rumah penduduk masih aman, dikarenakan jalan tersebut termasuk dataran rendah dan timbunan tanah kurang tinggi pada jalan yang terendam air.
"Jalan juga ada yang putus diperkirakan berjarak kurang lebih enam meter, mustahil untuk dapat dilewati, semoga saja banjir yang menggenangi jalan lintas provinsi segera surut dan jalan yang putus segera akibat banjir segera cepat ditimbun agar nantinya bisa dilewati kembali oleh para pengguna jalan," ujar dia.