Jokowi terima kunjungan kehormatan Menlu Serbia di Istana Merdeka
Jakarta (ANTARA) - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan kehormatan Menteri Luar Negeri Serbia Nikola Selakovic di Istana Merdeka, Jakarta, Senin.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangannya usai pertemuan mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra penting bagi Serbia sehingga perlu terus meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara.
"Serbia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra yang paling disegani, dihormati oleh Serbia, dan merupakan komitmen Serbia untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia," kata Retno yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan.
Salah satu bentuk kerja sama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah komitmen Serbia sebagai salah satu penghasil gandum terbesar di Eropa untuk dapat terus mengekspor gandum ke Indonesia. Bahkan, Menlu Serbia juga akan bertemu dengan pengusaha atau BUMN Tanah Air untuk membahas lebih lanjut mengenai komitmen tersebut.
"Jadi, detailnya akan dibahas pada sore hari ini," ujar Retno.
Selain gandum, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas terkait jumlah ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia ke Serbia yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Menurut Retno, saat ini komoditas CPO Indonesia sudah mencapai 30 persen dari total impor CPO Serbia.
"Jadi, 30 persen impor CPO Serbia dari luar adalah CPO dari Indonesia," tutur Retno.
Terakhir, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas mengenai keinginan Serbia untuk dapat mengambil tenaga kerja semiterampil (semiskilled) dari Indonesia untuk mengisi beberapa bidang pekerjaan seperti konstruksi, makanan dan minuman, hingga perhotelan (hotelier).
"Jadi, sekali lagi gandum, CPO, dan kerja sama dalam rangka penempatan tenaga kerja Indonesia di Serbia," tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung.
Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dalam keterangannya usai pertemuan mengatakan bahwa Indonesia merupakan salah satu mitra penting bagi Serbia sehingga perlu terus meningkatkan hubungan kerja sama kedua negara.
"Serbia mengatakan bahwa Indonesia adalah salah satu mitra yang paling disegani, dihormati oleh Serbia, dan merupakan komitmen Serbia untuk terus meningkatkan hubungan dengan Indonesia," kata Retno yang turut mendampingi Presiden Jokowi dalam pertemuan.
Salah satu bentuk kerja sama yang dibahas dalam pertemuan tersebut adalah komitmen Serbia sebagai salah satu penghasil gandum terbesar di Eropa untuk dapat terus mengekspor gandum ke Indonesia. Bahkan, Menlu Serbia juga akan bertemu dengan pengusaha atau BUMN Tanah Air untuk membahas lebih lanjut mengenai komitmen tersebut.
"Jadi, detailnya akan dibahas pada sore hari ini," ujar Retno.
Selain gandum, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas terkait jumlah ekspor minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) dari Indonesia ke Serbia yang mengalami peningkatan dari waktu ke waktu.
Menurut Retno, saat ini komoditas CPO Indonesia sudah mencapai 30 persen dari total impor CPO Serbia.
"Jadi, 30 persen impor CPO Serbia dari luar adalah CPO dari Indonesia," tutur Retno.
Terakhir, Presiden Jokowi dan Menlu Serbia juga membahas mengenai keinginan Serbia untuk dapat mengambil tenaga kerja semiterampil (semiskilled) dari Indonesia untuk mengisi beberapa bidang pekerjaan seperti konstruksi, makanan dan minuman, hingga perhotelan (hotelier).
"Jadi, sekali lagi gandum, CPO, dan kerja sama dalam rangka penempatan tenaga kerja Indonesia di Serbia," tandasnya.
Turut mendampingi Presiden dalam pertemuan tersebut yaitu Sekretaris Kabinet Pramono Anung.