Cambridge (ANTARA) - Produsen obat AstraZeneca pada Senin mengatakan bahwa vaksin COVID-19 buatannya, Vaxzevria, diizinkan menjadi penguat (booster) bagi orang dewasa oleh regulator obat Uni Eropa.
Vaksin tersebut kini dapat digunakan sebagai booster bagi penerima vaksin primer Vaxzevria atau penerima vaksin mRNA seperti Pfizer-BioNTec atau Moderna.
"Memastikan durasi perlindungan imun yang lebih lama sangat penting untuk pengendalian COVID-19 jangka panjang secara global dan booster mampu mengatasi penurunan perlindungan dari waktu ke waktu yang sudah terlihat pada semua program vaksin primer hingga saat ini," kata wakil presiden eksekutif riset dan pengembangan biofarmasi AstraZeneca lewat pernyataan.
Komite Badan Pengawas Obat Eropa (EMA) memberikan dukungannya untuk Vaxzevria sebagai booster Kamis lalu, hanya beberapa pekan setelah regulator mendukung penggunaan Comirnaty buatan Pfizer-BioNTech sebagai booster pada orang dewasa yang sebelumnya menerima vaksin merek lain.
Sejumlah pengembang vaksin mengindikasikan bahwa sebagian besar vaksin tahun ini akan dijadikan sebagai dosis penguat atau dosis pertama pada anak-anak yang masih menunggu persetujuan regulator secara global.
Keputusan akhir tentang penggunaan produk di Uni Eropa biasanya diputuskan oleh Komisi Eropa.
Sumber: Reuters
Penerjemah: Asri Mayang Sari
Berita Terkait
Pembahasan investasi Apple dibidik rampung akhir tahun
Rabu, 4 Desember 2024 22:57 Wib
Kemkomdigi terapkan kebijakan seimbang terhadap teknologi AI
Rabu, 4 Desember 2024 22:12 Wib
UNESCO tetapkan Reog Ponorogo sebagai warisan budaya tak benda
Rabu, 4 Desember 2024 21:46 Wib
Pengasuhan dan trauma masa kecil jadi faktor tindakan negatif remaja
Rabu, 4 Desember 2024 21:43 Wib
Berikut beberapa alternatif cara pengobatan apendisitis pada anak
Rabu, 4 Desember 2024 21:35 Wib
Ternyata kandungan logam pada air minum berisiko sebabkan kanker
Rabu, 4 Desember 2024 19:03 Wib
Praktisi kesehatan sebut obat tramadol jadi pemicu remaja tawuran
Rabu, 4 Desember 2024 18:34 Wib
Pemerintah perlu buat masterplan terkait rendang jika sudah diakui UNESCO
Rabu, 4 Desember 2024 18:31 Wib