Dinkes lakukan fogging fokus di Kapuas Tengah tanggulangi DBD
Kuala Kapuas (ANTARA) -
Dinas Kesehatan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah melakukan fogging fokus atau pengasapan di beberapa desa di Kecamatan Kapuas Tengah, karena diindikasikan adanya peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) di daerah setempat.
"Untuk fogging fokus yang kami laksanakan beberapa waktu lalu di Pujon, karena adanya laporan masyarakat beberapa pasien terindikasi menderita DBD," kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kapuas, Tonun Irawaty Panjaitan di Kuala Kapuas, Selasa.
Tetapi, sambungnya, setelah dilakukan pengecekan di lapangan, hanya beberapa rumah yang ditemukan adanya jentik nyamuk. Dan untuk rumah yang ada jentik nyamuknya dilakukan fogging fokus.
"Selain itu, kami tetap mengedukasi masyarakat untuk mengubah pola hidup, yaitu menjaga kebersihan dan menaburkan racun pembasmi jentik," katanya.
Dikatakannya, untuk Kapuas sendiri belum ada peningkatan signifikan terkait kasus DBD. Namun, lanjutnya, semua itu dilakukan untuk mengantisipasi perubahan iklim yang saat ini sangat mencolok terkadang hujan dan terkadang panas.
"Kami mengantisipasi dengan melakukan 3M plus, yakni mengubur, menguras dan membuang yang menjadi tempat perindukan nyamuk-nyamuk tersebut," demikian Tonun Irawaty Panjaitan.
Diketahui pada April dan Mei 2022 telah terjadi peningkatan kasus DBD di wilayah Puskesmas Pujon, yaitu di Desa Kayu Bulan sebanyak 1 kasus, Desa Tapen 3 kasus, Kelurahan Pujon sebanyak 11 kasus, serta Desa Bajuh 2 kasus.
Berdasarakan laporan surveilans Puskesmas dan hasil penyelidikan epidemiologi, pada 18-20 Mei lalu, Dinas Kesehatan bekerja sama dengan Puskesmas Pujon dan lintas sektor tingkat Kecamatan Kapuas Tengah, melakukan pertemuan dilanjutkan pengasapan, serta penyuluhan dan pemberantasan sarang nyamuk di tiga desa tersebut.
Adapun beberapa hal yang dapat mencegah penyebaran DBD, di antaranya menguras tempat penampungan air sekurang-kurangnya seminggu sekali atau menutupnya rapat-rapat. Kemudian mengubur barang bekas yang dapat menampung air, menaburkan racun pembasmi jentik (abatisasi) serta memelihara ikan maupun cara-cara lain untuk membasmi jentik.