Pemerintah Kecamatan Kamipang, Kabupaten Katingan, Kalimantan Tengah saat ini tengah mengembangkan budi daya perikanan jenis bawal dan patin dengan media keramba serta kolam tanah.
"Iya saat ini kami tengah fokus membudidayakan dua jenis ikan yakni bawal dan patin. Lokasinya berada di Desa Baun Bango," kata Camat Kamipang Ade Irwan di Kasongan, Sabtu.
Dia menjelaskan pembudidayaan yang dilakukan bermula dari rasa prihatin pihaknya terkait semakin sedikitnya hasil tangkapan ikan sungai, yang menjadi salah satu mata pencaharian sebagian besar warga Desa Baun Bango.
Melihat pangsa ikan yang baik, pihaknya mengajak warga membudidayakan ikan bawal dan patin dengan media keramba serta kolam tanah. Keramba yang terbuat dari bambu atau papan kayu ditempatkan di badan sungai, sedangkan kolam dibuat di tanah pekarangan milik warga.
Untuk pengadaan bibit ikan bawal dan patin dipilih untuk mendatangkan dari Banjarmasin, Kalimantan Selatan dengan alasan kualitasnya baik. Untuk pemenuhan pakannya sendiri mereka beli dari Kasongan dan terkadang mereka membuat mandiri.
"Bersyukur sekarang usaha tersebut telah menghasilkan pundi-pundi rupiah bagi warga sekaligus meningkatkan taraf ekonomi warga," ucapnya.
Baca juga: Kejaksaan hentikan penuntutan penganiaya seorang IRT di Katingan
Baca juga: Kejaksaan hentikan penuntutan penganiaya seorang IRT di Katingan
Dia merasa bangga karena keberhasilan pembudidayaan dua jenis ikan tersebut menarik minat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Katingan dan peneliti dari perguruan tinggi ternama Institut Pertanian Bogor (IPB).
Dengan dipimpin Kepala Dinas Nakertran Katingan, Hariawan, dua institusi tersebut mengunjungi Desa Baon Bango untuk melihat langsung sekaligus mengumpulkan data pada Jumat (3/6).
"Setelah melihat langsung kondisi budi daya ikan kemudian tim Disnakertrans Katingan dan peneliti IPB menanyakan alasan memilih budi daya Ikan," terangnya.
Mereka sambungnya, juga menanyakan beberapa hal lain sebagai bahan penelitian di antaranya tentang pemasarannya, sumber daya manusia termasuk asal dari pakan dan bibit ikan.
Dikatakannya secara khusus Kepala Dinas Nakertrans Katingan, Hariawan menanyakan apakah kolam ini bebas banjir, mengingat tahun-tahun sebelumnya Desa Baun Bango sering dilanda banjir bahkan pada tahun lalu diterjang banjir cukup tinggi serta cukup lama.
Pada saat itu, jelas dia, Damang Kecamatan Kamipang, Suwarjono yang juga pemilik kolam ikan memberi jawaban bahwa kolam-kolam ikan yang ada sudah didesain lebih tinggi dari banjir tahun lalu. Meski demikian Suwarjono berharap kalaupun banjir melanda lagi, tidak melebihi ketinggian kolam.
"Seusai meninjau keramba dan kolam ikan, kemudian rombongan menyempatkan melihat cara pengolahan ikan sekaligus mencicipi bakso ikan," demikian Ade Irwan.
Baca juga: Pengadilan Tipikor tolak eksepsi Asang Triasha, ini putusan lengkapnya
Baca juga: Pekan ketiga Juni JCH Katingan berangkat ke Tanah Suci
Baca juga: Perceraian di Katingan meningkat hingga 30 persen selama pandemi
Baca juga: Pengadilan Tipikor tolak eksepsi Asang Triasha, ini putusan lengkapnya
Baca juga: Pekan ketiga Juni JCH Katingan berangkat ke Tanah Suci
Baca juga: Perceraian di Katingan meningkat hingga 30 persen selama pandemi