Lima objek wisata horor di Jawa Barat

id objek wisata horor di jawa barat, wisata horor, jawa barat

Lima objek wisata horor di Jawa Barat

Objek wisata horor, Rumah Pengabdi Setan yang terletak di lahan milik PTPN VIII, tepatnya di Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat. (ANTARA/Ajat Sudrajat)

Bandung (ANTARA) -
Berwisata ke tempat yang indah dan memukau di pegunungan, pantai, sungai, air terjun, situs bersejarah, hingga tempat kuliner, mungkin hal yang biasa atau sering dilakukan oleh banyak orang.
 
Namun, apa jadinya jika objek wisata yang kita datangi itu merupakan lokasi atau tempat yang seram, mistis atau horor.
 
Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Provinsi Jawa Barat Benny Bachtiar, menuturkan objek wisata mistis ini belakangan memang sedang disukai oleh orang-orang yang ingin adu nyali.
 
Menyuguhkan nuansa mistis dan dapat memicu adrenalin wisatawan hingga membuat bulu kuduk berdiri, ternyata dapat menjadi daya tarik tersendiri untuk menambah pengalaman dalam bepergian.
 
Menurut Benny, Provinsi Jawa Barat tidak hanya dikaruniai wisata alam yang cantik dan eksotis.
 
Akan tetapi, ada sejumlah objek wisata bergenre horor yang mulai diminati wisatawan belakangan ini.
 
Objek wisata horor ini dipenuhi cerita mistis yang membuat warga kian penasaran untuk datang.
 
Menurut Benny, objek wisata horor di Jawa Barat yang bisa dijajal oleh wisatawan beragam jenisnya.



Rumah Pengabdi Setan
 
Ada yang jadi lokasi film horor terkenal, jembatan hingga gua.
 
Berikut destinasi ialah daftar lima objek wisata horor yang paling populer di Jawa Barat.
 
Ojek wisata horor yang pertama ialah Rumah Pengabdi Setan di Kabupaten Bandung.
 
Objek wisata ini semakin dikenal oleh publik setelah menjadi lokasi syuting Film Pengabdi Setan, garapan sutradara Joko Anwar.
 
Sesampainya di lokasi Rumah Pengabdi Setan, wisatawan tidak akan menemukan tempat selfie yang lucu, namun sebaliknya malah membuat bulu kuduk merinding.
 
Bagaimana tidak membuat merinding, di saat wisata lain menyuguhkan taman taman indah bagi pengunjung, pengelola wisata Rumah Pengabdi Setan malah membuat properti kuburan di bagian halamannya.
 
"Begitu tiba, langsung terasa banget aura mistisnya. Semakin horor ketika kita masuk ke dalam rumahnya. Apalagi pas di kamar Ibu. Itu serem banget. Tapi seru sih, berwisata sekaligus uji nyali," kata salah seorang wisatawan Tanti Dewi yang datang bersama lima orang temannya.

Tanti menyarankan untuk datang bersama teman atau ramai-ramai jika ingin mengunjungi Rumah Pengabdi Setan.

"Jangan datang sendirian ke sini, apalagi yang penakut kayak saya. Asli serem banget sih di dalam tadi itu," kata dia.



Kamar 308
 
Rumah Pengabdi Setan ini terletak di lahan milik PTPN VIII, tepatnya di Kampung Kertamanah, Desa Margamukti, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
 
Rumah tua yang tidak lagi dihuni ini adalah bekas rumah dinas pimpinan perkebunan teh yang saat ini menjadi PTPN VIII.
 
Jam buka obyek wisata Rumah Pengabdi Setan tidak dibatasi alias buka 24 jam dengan tiket masuk Rp10.000 rupiah per orang.
 
Objek wisata horor yang kedua di Jawa Barat ialah Kamar 308 Samudra Beach Hotel, Kabupaten Sukabumi.
 
Sama halnya seperti Rumah Pengabdi Setan, objek wisata Kamar 308 Samudra Beach juga pernah diangkat ke layar lebar.
 
"308" adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tanggal 5 Juni 2013, disutradarai Jose Poernomo dan dibintangi oleh Shandy Aulia dan Denny Sumargo.
 
Hotel Inna Samudra merupakan tempat wisata tersembunyi di Pelabuhan Ratu yang selalu menarik perhatian para turis, terutama mereka yang senang dengan hal-hal mistis.
 
Pasalnya, di dalam hotel megah ini terdapat satu kamar yang diagungkan dan tidak diperbolehkan disewa untuk orang biasa.
 
Namun, wisatawan yang menginap di Hotel tersebut, bisa mengunjungi Kamar 308 dengan di bantu oleh pemandu dari pihak hotel.
Walaupun diselimuti aura mistis yang menusuk kalbu, kamar 308 selalu dikunjungi turis lokal dan mancanegara.
 

Gua Miring

Objek wisata horor yang ketiga ialah Gua Mistis Gua Surnyagari Desa Sunyaragi, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.

Beredar mitos di kalangan masyarakat, untuk wisatawan yang jomblo atau belum memiliki pacar yang sedang berada di objek wisata ini, dilarang menyentuh bagian tertentu dari Gua Sunyaragi.

Apabila disentuh bisa semakin menyebabkan sulit mendapatkan jodoh.

Objek wisata gua ini bangunan cagar budaya ini justru lebih mirip dengan candi yang disusun dari batu-batu karang.

Dibangun oleh cicit Sunan Gunung Jati sekitar abad ke-16, yaitu Pangeran Mas Zainul Arifin, dulunya kompleks goa dikelilingi danau penampungan air dan pohon Jati, namun saat ini danau sudah mengering.

Objek Wisata Gua Sunyaragi buka hingga pukul 16.00 WIB secara umum, namun juga terbuka 24 jam bagi mereka yang ingin bertawasul, atau menenangkan pikiran.

Untuk harga tiket masuk Gua Sunyaragi untuk umum adalah Rp15 ribu sedangkan untuk pelajar yaitu Rp10 ribu.

Objek wisata horor di Jawa Barat yang keempat ialah Gua Miring yang berada di area cagar alam Pangandaran, Kabupaten Pangandaran.

Keunikan di dalam gua ini yaitu terdapat sebuah batu yang menyerupai seperti pocong, kuntilanak serta batu tulang tengkorak.

Namun, tidak perlu takut, maksudnya bukan wujud hantu asli, melainkan sebuah stalaktit di Gua Parat yang menggantung di bagian atas dan tampak seperti hantu tersebut.

Gua miring merupakan goa tembusan, sering disebut miring karena untuk menembus gua ini pengunjung harus memiringkan badan.

Keunikan di dalam gua ini terdapat yaitu sebuah batu yang menyerupai seperti pocong, kuntilanak, batu angel atau batu bidari serta batu tulang tengkorak.

Jembatan Cirahong

Objek wisata horor yang kelima ialah Jembatan Cirahong yang terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Jembatan ini menyimpan sejumlah kisah mistis, salah satu kisah mistis yang cukup populer di Jembatan Cirahong adalah tentang sepasang pengantin yang dijadikan tumbal dengan cara dikubur hidup-hidup di beton penyangga jembatan.

Konon katanya pasangan pengantin itu diculik dan diikat, kemudian dilempar hidup hidup serta dikubur campuran beton.

Berdasarkan catatan Dinas Binamarga Provinsi Jawa Barat, jembatan Cirahong adalah jembatan kereta api yang terletak di perbatasan Kabupaten Tasikmalaya dan Kabupaten Ciamis.

Jembatan ini juga menghubungkan wilayah Desa Panyingkiran di Kabupaten Ciamis dengan Kecamatan Manonjaya di Kabupaten Tasikmalaya.

Selain itu, jembatan ini melintas di atas Sungai Citanduy yang merupakan perbatasan kedua kabupaten di Jawa Barat itu.

Jembatan Cirahong adalah jalur alternatif dari Tasikmalaya menuju Ciamis lewat Manonjaya dan sebaliknya.

Beralamat di Jalan Raya Cirahong, Margaluyu, Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat 46197, Jembatan Cirahong memiliki bentang panjang total 202 meter dan berada di ketinggian 66 meter di atas Sungai Citanduy yang bermuara ke Laut Kidul dan ditopang penyangga beton setinggi 46 meter.

Jembatan dengan nomor registrasi BH 1290 ini berada di sebelah timur Stasiun Manonjaya yang berada di wilayah kerja PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 2 Bandung.

Dengan menggunakan konstruksi baja yang banyak dan cukup rapat, Cirahong satu-satunya jembatan kereta api peninggalan Belanda di Kabupaten Ciamis.*

Selain Jawa Barat, kini Provinsi Kalimantan Tengah juga terus berupaya menggali potensi wisata.

Pemprov Kalteng gagas pengembangan ekowisata terintegrasi di perairan

Kadislutkan Kalteng Darliansjah bersama lainnya saat berada di kawasan konservasi Gosong Senggora di Kotawaringin Barat, Senin, (30/5/2022). (ANTARA/HO-Dislutkan Kalteng)



Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah menggagas pengembangan kegiatan ekowisata yang bersifat terintegrasi antar area, antar pemangku kepentingan dan kelompok masyarakat di antaranya di kawasan konservasi perairan wilayah Kabupaten Kotawaringin Barat.
 
"Beberapa gagasan ini sangat penting sehingga dapat diperoleh manfaat yang lebih optimal dengan melibatkan berbagai pihak," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Kalteng Darliansjah dihubungi dari Palangka Raya, Selasa.
 
Hal itu ia sampaikan usai mengunjungi kawasan konservasi Gosong Senggora, Gosong Sepagar dan Gosong Baras Basah yang berada di Kotawaringin Barat. Kunjungan dilakukan bersama Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bali I Made Sudarsana dan Konsultan Wisata/Tenaga Ahli Wisata Bahari Bali I Ketut Sudiarta.
 
Darliansjah menjabarkan, beberapa gagasan yang dia sampaikan bertujuan agar tumbuh rasa kepemilikan dan tanggung jawab untuk mengelola serta memelihara sumber daya ini bersama-sama.

 Hingga pada akhirnya diharapkan memberi banyak manfaat bagi banyak pihak, seperti tambahan penghasilan bagi pengelola dan masyarakat sekitar yang terlibat dalam memberikan jasa ekowisata.
 
Selain itu menjadi sektor usaha ramah lingkungan yang berperan dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kalteng, hal ini juga selaras dengan arahan Gubernur Sugianto Sabran untuk terus memacu pendapatan daerah.
 
"Kemudian secara tidak langsung membentuk pola pikir masyarakat, dengan terjaganya kelestarian lingkungan dapat membantu meningkatkan kesejahteraan mereka," tuturnya.

Adapun kawasan konservasi perairan Gosong Senggora, Gosong Sepagar, Gosong Baras Basah, Teluk Bogam sampai Tanjung Keluang serta perairan sekitarnya di Kalteng ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor 24/Kepmen-KP/2019.
 
Meskipun berstatus sebagai kawasan konservasi, terdapat beberapa zona dalam kawasan wilayah perairan ini yang dapat dimanfaatkan dan dikelola untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
 
Kawasan Perairan Gosong Senggora, Gosong Sepagar, dan Gosong Baras Basah memiliki banyak potensi untuk dijadikan wisata bahari, seperti memiliki pemandangan gosong pasir putih yang muncul di permukaan air laut.