Sejumlah mantan narapidana di Barsel ikuti pelatihan bela negara
Buntok, Kalteng (ANTARA) - Sejumlah mantan narapidana di Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, mengikuti pelatihan bela negara yang dilaksanakan Komando Distrik Militer (Kodim) 1012 Buntok.
Pelatihan yang merupakan program dari Danrem 102 Panju Panjung ini sebagai salah satu upaya mendisiplinkan para mantan narapidana yang ada di daerah ini," kata Dandim 1012 Buntok, Letkol Hendro Wicaksono di Buntok, Rabu.
"Dalam pelatihan ini, mereka juga diberikan sejumlah keterampilan-keterampilan, karena suatu saat mereka akan dirangkul dan diberikan pekerjaan dari hasil keterampilan yang telah diberikan, sehingga mereka bisa berguna dan bermanfaat di masyarakat," ucap dia.
Ia pun berharap, melalui kegiatan ini para mantan narapidana bisa lebih percaya diri dan tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang ada disekitarnya dan tidak lagi didiskreditkan bahwa mantan narapidana tidak bisa dipercaya.
Hendro mengatakan, bela negara merupakan tugas dan kewajiban semua warga negara sebagai bagian dari komponen bangsa.
"Tugas bela negara bukan hanya TNI dan Polri saja, akan tetapi, tugas dan kewajiban semua warga negara sebagai bagian dari komponen bangsa Indonesia ini," tambahnya.
Ia mengatakan, bela negara mengisyaratkan semua untuk terus mengobarkan dan mengimplementasikan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara serta tetap tumbuh bersama-sama untuk berjuang pantang menyerah menuju Indonesia maju.
"Sebagai bangsa yang besar, kita harus tampil sebagai pemenang, kita harus optimis dan mampu menciptakan peluang ditengah kesulitan," terangnya.
Menurut dia, meskipun ditengah pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19), warga negara tidak boleh berhenti berkreasi, berinovasi dan berprestasi.
"Kita harus buktikan ketangguhan, dan wujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa dan negara ini dengan semangat bela negara," ujarnya.
Dikatakan, bela negara merupakan tekad, sikap, perilaku dan tindakan warga negara, baik secara perorangan maupun secara kolektif dalam menjaga kedaulatan negara yang dijiwai kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu, ia mengajak kepada semua agar bersama-sama berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia ini sesuai dengan peran serta profesinya masing-masing. Sebab, semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dalam bela negara.
"Mari kita perkokoh persaudaraan, saling membantu dan menolong, serta saling bergotong royong dan selalu optimis dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang," tambahnya.
Kemudian lanjut Hendro Wicaksono, semua warga negara juga harus terus menanamkan semangat bela negara dalam diri untuk memperkokoh persatuan NKRI ini.
"Tunjukan bahwa kita adalah bangsa yang kuat yang mampu bukan hanya perang terhadap pandemi COVID-19, namun juga mampu memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan," kata dia.
Baca juga: Perbaiki perilaku mantan napi, DPRD Kalteng dukung pelatihan BETA
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Selatan, Edy Purwanto menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dirinya sangat mendukung pelatihan bela negara yang dilaksanakan Kodim 1012 Buntok ini.
Ia berharap, semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan kepercayaan diri terutama bagi mantan narapidana yang menjadi peserta pelatihan bela negara.
"Karena, bagaimanapun, manusia tidak luput dari kesalahan, sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, tuhan yang maha esa," kata dia.
Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, diharapkan paradigma berpikir dan cara pandang masyarakat terhadap mantan narapidana bisa berubah.
"Mereka hanyalah manusia biasa yang bisa berubah serta bekerjasama dan bisa ikut serta membantu membangun khususnya di Kabupaten Barito Selatan yang tercinta ini," demikian Edy Purwanto.
Acara pembukaan pelatihan bela negara bagi mantan narapidana tersebut dihadiri sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Baca juga: Kaum milenial diimbau aktif bela negara lewat medsos
Baca juga: Komisi II DPRD Barsel tekankan program 2023 harus sesuai arah kebijakan prioritas
Pelatihan yang merupakan program dari Danrem 102 Panju Panjung ini sebagai salah satu upaya mendisiplinkan para mantan narapidana yang ada di daerah ini," kata Dandim 1012 Buntok, Letkol Hendro Wicaksono di Buntok, Rabu.
"Dalam pelatihan ini, mereka juga diberikan sejumlah keterampilan-keterampilan, karena suatu saat mereka akan dirangkul dan diberikan pekerjaan dari hasil keterampilan yang telah diberikan, sehingga mereka bisa berguna dan bermanfaat di masyarakat," ucap dia.
Ia pun berharap, melalui kegiatan ini para mantan narapidana bisa lebih percaya diri dan tidak lagi dipandang sebelah mata oleh masyarakat yang ada disekitarnya dan tidak lagi didiskreditkan bahwa mantan narapidana tidak bisa dipercaya.
Hendro mengatakan, bela negara merupakan tugas dan kewajiban semua warga negara sebagai bagian dari komponen bangsa.
"Tugas bela negara bukan hanya TNI dan Polri saja, akan tetapi, tugas dan kewajiban semua warga negara sebagai bagian dari komponen bangsa Indonesia ini," tambahnya.
Ia mengatakan, bela negara mengisyaratkan semua untuk terus mengobarkan dan mengimplementasikan sikap rela berkorban demi bangsa dan negara serta tetap tumbuh bersama-sama untuk berjuang pantang menyerah menuju Indonesia maju.
"Sebagai bangsa yang besar, kita harus tampil sebagai pemenang, kita harus optimis dan mampu menciptakan peluang ditengah kesulitan," terangnya.
Menurut dia, meskipun ditengah pandemi Corona Virus Disease-19 (COVID-19), warga negara tidak boleh berhenti berkreasi, berinovasi dan berprestasi.
"Kita harus buktikan ketangguhan, dan wujudkan cita-cita luhur para pendiri bangsa dan negara ini dengan semangat bela negara," ujarnya.
Dikatakan, bela negara merupakan tekad, sikap, perilaku dan tindakan warga negara, baik secara perorangan maupun secara kolektif dalam menjaga kedaulatan negara yang dijiwai kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Untuk itu, ia mengajak kepada semua agar bersama-sama berbuat yang terbaik bagi bangsa dan negara Indonesia ini sesuai dengan peran serta profesinya masing-masing. Sebab, semua warga negara mempunyai hak dan kewajiban serta kesempatan yang sama dalam bela negara.
"Mari kita perkokoh persaudaraan, saling membantu dan menolong, serta saling bergotong royong dan selalu optimis dalam menghadapi setiap tantangan yang menghadang," tambahnya.
Kemudian lanjut Hendro Wicaksono, semua warga negara juga harus terus menanamkan semangat bela negara dalam diri untuk memperkokoh persatuan NKRI ini.
"Tunjukan bahwa kita adalah bangsa yang kuat yang mampu bukan hanya perang terhadap pandemi COVID-19, namun juga mampu memanfaatkan kesulitan menjadi sebuah lompatan kemajuan," kata dia.
Baca juga: Perbaiki perilaku mantan napi, DPRD Kalteng dukung pelatihan BETA
Sementara Sekretaris Daerah (Sekda) Barito Selatan, Edy Purwanto menyampaikan, atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab), dirinya sangat mendukung pelatihan bela negara yang dilaksanakan Kodim 1012 Buntok ini.
Ia berharap, semoga dengan adanya kegiatan ini, dapat meningkatkan kepercayaan diri terutama bagi mantan narapidana yang menjadi peserta pelatihan bela negara.
"Karena, bagaimanapun, manusia tidak luput dari kesalahan, sebab kesempurnaan hanyalah milik Allah SWT, tuhan yang maha esa," kata dia.
Dengan dilaksanakannya pelatihan ini, diharapkan paradigma berpikir dan cara pandang masyarakat terhadap mantan narapidana bisa berubah.
"Mereka hanyalah manusia biasa yang bisa berubah serta bekerjasama dan bisa ikut serta membantu membangun khususnya di Kabupaten Barito Selatan yang tercinta ini," demikian Edy Purwanto.
Acara pembukaan pelatihan bela negara bagi mantan narapidana tersebut dihadiri sejumlah Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) setempat.
Baca juga: Kaum milenial diimbau aktif bela negara lewat medsos
Baca juga: Komisi II DPRD Barsel tekankan program 2023 harus sesuai arah kebijakan prioritas