Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose menyatakan sekitar 95 persen narkotika, khususnya Menthafetamin atau sabu-sabu, masuk ke Indonesia melalui jalur laut.
"Saat ini saya mengamati bahwa 95 persen masuknya Menthafetamin atau sabu-sabu berasal dari luar negeri dan melalui laut," kata Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose di kompleks Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu.
Petrus Reinhard Golose menjelaskan bahwa narkoba itu berasal dari Golden Triangle atau kawasan segitiga emas yang menjadi pusat produksi berbagai jenis narkotika di Asia Tenggara dan berlokasi di wilayah pedalaman dan pegunungan di bagian utara Myanmar, Thailand, dan Laos.
Baca juga: BNN ringkus pasangan suami istri saat pesta narkoba
"Kami bekerja sama dengan negara-negara tetangga karena narkoba itu masuk lewat Selat Malaka atau melalui Aceh dan Sumatera," ungkapnya.
Ia memandang perlu peningkatan operasi bersama sesuai dengan instruksi Presiden dengan menggerakkan kementerian dan lembaga terkait.
Baca juga: BNN secara tegas menolak legalisasi ganja
Perintah itu tertuang dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN).
"Kami tetap meningkatkan operasi penindakan, baik secara mandiri yang dilakukan BNN maupun dengan kementerian dan lembaga, seperti Bea Cukai, Bakamla, dan TNI AL," katanya menegaskan.
Baca juga: Rawan penyelundupan gelap narkoba melalui jalur Laut Belitung
Komisi III DPR RI menggelar rapat kerja bersama BNN RI terkait dengan rencana kerja anggaran tahun 2023.
Kepala BNN menjelaskan bahwa pagu anggaran BNN RI pada tahun 2023 sebesar Rp1,83 triliun atau naik 2,02 persen dari anggaran tahun 2022 sebesar Rp1,8 triliun.
Baca juga: Bupati Gunung Mas ingin lagu mars BNN rutin diputar di sekolah
Baca juga: BNN tegaskan tak ada wacana legalisasi ganja di Indonesia
Baca juga: BNN prioritaskan pembentukan BNNK Kotim
95 persen narkotika masuk Indonesia lewat jalur laut
Kami bekerja sama dengan negara-negara tetangga karena narkoba itu masuk lewat Selat Malaka atau melalui Aceh dan Sumatera,