Dua desa di Kotim diusulkan jadi percontohan Desa Antikorupsi

id Dua desa di Kotim diusulkan jadi percontohan Desa antikorupsi, kalteng, Sampit, kotim, Kotawaringin Timur, multazam

Dua desa di Kotim diusulkan jadi percontohan Desa Antikorupsi

Foto bersama tim evaluasi saat mengunjungi dua desa yang diusulkan menjadi Desa Antikorupsi Desa Beringin Tinggal Jaya dan Desa Mekar Jaya Kecamatan Parenggean, Jumat (9/9/2022). ANTARA/HO-Diskominfo Kotim

Sampit (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur mengusulkan dua desa sebagai percontohan Desa Antikorupsi yakni Desa Beringin Tinggal Jaya dan Desa Mekar Jaya Kecamatan Parenggean.

"Ini program KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi) tapi untuk evaluasi awal ini dilakukan oleh Inspektorat Provinsi Kalimantan Tengah. Jumat (9/9) kemarin kami turut mendampingi tim berkunjung ke dua desa tersebut," kata Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kotawaringin Timur, Multazam di Sampit, Minggu.

Ada tiga kabupaten di Kalimantan Tengah yang diberi kesempatan mengusulkan masing-masing dua desa percontohan antikorupsi, yaitu Barito Selatan, Kotawaringin Barat dan Kotawaringin Timur. Nantinya ada tiga desa yang dipilih dan ditetapkan menjadi percontohan Desa Antikorupsi di Kalimantan Tengah.

Diskominfo Kotawaringin Timur terlibat dalam program ini karena salah satu indikator penilaiannya adalah website desa. Hal ini berkaitan dengan transparansi pemerintahan desa dalam hal keterbukaan informasi publik, khususnya pengelolaan keuangan desa.

Pembuatan dan pengelolaan website desa inilah yang menjadi kompetensi Diskominfo untuk turut mengawal. Kebetulan, dua desa yang diusulkan tersebut merupakan desa yang telah difasilitasi Diskominfo dalam pengelolaan informasi desanya.

Menurut Multazam, website desa sangat penting karena bermanfaat dalam berbagai hal seperti upaya reformasi birokrasi, sistem pemerintahan berbasis elektronik hingga program Kota Cerdas atau Smart City. Seperti diketahui, Kotawaringin Timur merupakan satu dari 50 daerah yang terpilih untuk melaksanakan program Smart City.

Baca juga: Bupati Kotim: Haornas momentum memasyarakatkan olahraga dan menyambut Porprov Kalteng

Diskominfo mendorong seluruh desa dan kelurahan di kabupaten ini segera membuat website desa melalui kanal resmi yang sudah disiapkan pemerintah yakni dengan domain 'desa.id'.

Masalah ini juga sudah disampaikan Multazam saat mendampingi Bupati Halikinnor melaksanakan 'Hasupa Hasundau' atau temu silaturahim dengan seluruh sekretaris desa. Kegiatan ini dilaksanakan di objek wisata Pantai Ujung Pandaran pada Sabtu (10/9) kemarin.

Multazam meyakinkan bahwa pengelolaan website desa tidak rumit. Bahkan, biayanya sangat murah yaitu hanya Rp55.500 per tahun untuk pengelolaan domain.

Dia optimistis program ini akan berjalan sesuai harapan. Hasil pertemuan, rata-rata sekretaris desa di daerah ini berusia muda dan paham dengan digitalisasi sehingga bisa dengan cepat memahami dan menguasai pengoperasian website desa.

"Dalam satu atau dua hari saja mereka sudah paham. Saat ini mereka mungkin melaporkan ke kepala desa masing-masing terkait program ini. Untuk teknis, nanti kami siap turun membantu pelatihan kepada mereka," ujar Multazam.

Multazam berharap ada desa di Kotawaringin Timur yang nantinya terpilih menjadi percontohan Desa Antikorupsi. Harapannya, korupsi tidak sampai terjadi sehingga anggaran besar yang dikelola pemerintah desa benar-benar tepat sasaran dan tepat kualitas dalam mempercepat pembangunan desa.

Baca juga: Sekretaris desa di Kotim diminta bantu pencegahan penyimpangan

Baca juga: Rumah Wakil Ketua DPRD Kotim turut terendam banjir

Baca juga: PT DLU berlakukan tarif baru tiket kapal rute Sampit