DKPPP Barsel optimalkan program ketahanan pangan bantu kendalikan inflasi
Buntok (ANTARA) - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah melaksanakan sejumlah kegiatan untuk membantu mengendalikan inflasi.
"Sejumlah kegiatan tersebut dalam bidang ketahanan pangan, perikanan, peternakan dan hortikultura," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, Ida Safitri melalui Sekretaris dinas, Nyimas Artini di Buntok, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022.
"Untuk di bidang perikanan, kita akan memberikan subsidi kepada 800 orang nelayan sebagai penerimanya dan untuk satu orang nelayan mendapatkan Rp100 ribu per bulan," ucapnya.
Ia menjelaskan, dari nilai tersebut, satu orang nelayan mendapatkan subsidi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Rp5.000 dalam per harinya.
"Satu orang nelayan dalam per harinya mendapatkan subsidi dua liter BBM dengan kenaikan rata-rata Rp2.500 per liter dan dikali dua, sehingga dalam per harinya mendapatkan subsidi Rp5 ribu," katanya didampingi Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Zanatun Ni'mah dan Kabid Perikanan, Mistakim.
Baca juga: Tangani masalah hukum Pemkab dan PDAM kerja sama dengan Kejari Barsel
Jumlah tersebut, lanjut Nyimas Artini, dikalikan 20 hari kerja, sehingga satu nelayan akan mendapatkan subsidi BBM Rp100 ribu per bulan.
Untuk bidang ketahanan pangan, pihaknya juga akan mengadakan bazar pangan merah dan komoditi yang akan dijual pada kegiatan itu nantinya dalam bentuk satuan dan bukan dalam bentuk seperti paket sembako.
Komoditi yang akan dijual pada bazar tersebut diantaranya seperti telur, bawang, minyak goreng, gula dan komoditi lain yang harganya mengalami kenaikan di pasaran.
"Komoditi pangan yang dijual dalam bazar merah itu nantinya akan disubsidi dengan harga jualnya di bawah harga pasaran," jelasnya.
Bazar murah tersebut rencananya akan dilaksanakan pada pekan kedua bulan Oktober 2022 mendatang. Sedangkan untuk bidang tanaman pangan, pihaknya melakukan budi daya tanaman cabai rawit dan kegiatan lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan itu dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi dampak dari kenaikan harga BBM.
Baca juga: Tim DPC Demokrat Putra dan Alva Putri juarai turnamen voli AHY Cup Barsel 2022
Baca juga: RSUD Jaraga Sasameh Buntok terima bantuan generator oksigen
Baca juga: Ketua DPRD Barsel apresiasi dilaksanakannya operasi bibir sumbing gratis
"Sejumlah kegiatan tersebut dalam bidang ketahanan pangan, perikanan, peternakan dan hortikultura," kata Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) Barito Selatan, Ida Safitri melalui Sekretaris dinas, Nyimas Artini di Buntok, Selasa.
Ia mengatakan, kegiatan yang akan dilaksanakan itu melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan (APBD-P) 2022.
"Untuk di bidang perikanan, kita akan memberikan subsidi kepada 800 orang nelayan sebagai penerimanya dan untuk satu orang nelayan mendapatkan Rp100 ribu per bulan," ucapnya.
Ia menjelaskan, dari nilai tersebut, satu orang nelayan mendapatkan subsidi kenaikan bahan bakar minyak (BBM) Rp5.000 dalam per harinya.
"Satu orang nelayan dalam per harinya mendapatkan subsidi dua liter BBM dengan kenaikan rata-rata Rp2.500 per liter dan dikali dua, sehingga dalam per harinya mendapatkan subsidi Rp5 ribu," katanya didampingi Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Zanatun Ni'mah dan Kabid Perikanan, Mistakim.
Baca juga: Tangani masalah hukum Pemkab dan PDAM kerja sama dengan Kejari Barsel
Jumlah tersebut, lanjut Nyimas Artini, dikalikan 20 hari kerja, sehingga satu nelayan akan mendapatkan subsidi BBM Rp100 ribu per bulan.
Untuk bidang ketahanan pangan, pihaknya juga akan mengadakan bazar pangan merah dan komoditi yang akan dijual pada kegiatan itu nantinya dalam bentuk satuan dan bukan dalam bentuk seperti paket sembako.
Komoditi yang akan dijual pada bazar tersebut diantaranya seperti telur, bawang, minyak goreng, gula dan komoditi lain yang harganya mengalami kenaikan di pasaran.
"Komoditi pangan yang dijual dalam bazar merah itu nantinya akan disubsidi dengan harga jualnya di bawah harga pasaran," jelasnya.
Bazar murah tersebut rencananya akan dilaksanakan pada pekan kedua bulan Oktober 2022 mendatang. Sedangkan untuk bidang tanaman pangan, pihaknya melakukan budi daya tanaman cabai rawit dan kegiatan lainnya.
Kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan itu dalam upaya meningkatkan daya beli masyarakat dan mengendalikan inflasi dampak dari kenaikan harga BBM.
Baca juga: Tim DPC Demokrat Putra dan Alva Putri juarai turnamen voli AHY Cup Barsel 2022
Baca juga: RSUD Jaraga Sasameh Buntok terima bantuan generator oksigen
Baca juga: Ketua DPRD Barsel apresiasi dilaksanakannya operasi bibir sumbing gratis