Palangka Raya (ANTARA) - Anggota DPRD Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Sigit Widodo meminta kepada masyarakat agar mewaspadai adanya peredaran uang palsu saat berbelanja di pasar tradisional dan lain sebagainya.
"Memang sampai saat ini belum ada informasi terkait adanya peredaran uang palsu, namun tidak ada salahnya meningkatkan kewaspadaan terkait hal tersebut," katanya di Palangka Raya, Jumat.
Dia menuturkan, kepolisian di salah satu kabupaten yang berada di provinsi ini ada menangkap seorang pengedar uang palsu. Penangkapan itu tentunya harus menjadi perhatian dari semua pihak, terkhusus masyarakat agar lebih peka terhadap peredaran uang.
Wakil rakyat Palangka Raya itu mengatakan masyarakat wajib meningkatkan kewaspadaan dengan cara memeriksa uang seperti dilihat, diraba dan diterawang.
"Sebagian masyarakat sudah mengetahui terkait yang mana uang palsu dan mana uang asli, namun masyarakat bisa terkecoh ketika bertransaksi pada malam hari ciri-ciri uang palsu itu tidak lagi terpantau biasanya," ucap Sigit Widodo.
Politisi PDI Perjuangan Kota Palangka Raya yang tergabung di Komisi B DPRD Kota setempat mengungkapkan, biasanya penyebaran uang palsu marak terjadi menjelang hari-hari besar keagamaan. Misalnya seperti Hari Raya Idul Fitri, Natal dan tahun baru karena masyarakat berbelanja dan melakukan transaksi cukup tinggi.
Baca juga: Pemkot Palangka Raya diminta naikkan insentif Ketua RT
"Dengan transaksi yang cukup tinggi itu lah dimanfaatkan oleh para pelaku untuk menyebarkan uang palsu. Beruntungnya di Palangka Raya uang palsu tidak pernah ditemukan, namun masyarakat disarankan terus tingkatkan kewaspadaan terkait hal itu," tegasnya.
Pria yang hobi olahraga sepeda gunung dan offroad itu menghimbau kepada masyarakat di 'Kota Cantik' julukan ibu kota provinsi setempat, apabila menemukan uang palsu dan mengetahui pelaku pengedarnya. Alangkah baiknya segera laporkan ke pihak yang berwajib. Sebab apabila praktik tersebut dibiarkan akan banyak meresahkan masyarakat di daerah setempat.
"Kalau toh melaporkan tentunya harus dengan bukti otentik yang jelas. Harapan saya semoga hal seperti itu tidak tidak terjadi di wilayah kita, apalagi kurang satu bulan lebih akan merayakan Natal dan tahun baru 2023," demikian Sigit Widodo.
Baca juga: Masyarakat Palangka Raya diajak terus asah kemampuan di era serba digital
Baca juga: Ketua DPRD: HUT TNI momentum tingkatkan perjuangan untuk masyarakat
Baca juga: Penyaluran paket sembako murah sangat membantu masyarakat di Palangka Raya