BPBD Palangka Raya minimalkan risiko bencana melalui Kelurahan Tangguh Bencana

id BPBD Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah, Kalteng, palangka raya, kelurahan tangguh bencana, tangguh bencana, palangkaraya optimalkan kelur

BPBD Palangka Raya minimalkan risiko bencana melalui Kelurahan Tangguh Bencana

Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani. ANTARA/Rendhik Andika.

Palangka Raya (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Palangka Raya, Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), terus berupaya meminimalkan potensi risiko bencana dengan mengoptimalkan Kelurahan Tangguh Bencana.

"Sampai saat ini telah ada 15 kelurahan di Palangka Raya yang membentuk Tangguh bencana. Semoga terus bertambah, agar risiko bencana di kota ini dapat diminimalkan," kata Kepala BPBD Kota Palangka Raya Emi Abriyani di Palangka Raya, Jumat.

Diantara Kelurahan Tangguh Bencana di "Kota Cantik" itu yakni Kelurahan Kelurahan Palangka, Kelurahan Langkai, Panarung, Pahandut, Tanjung Pinang, Pahandut Seberang, Menteng, Sabaru, Kereng Bangkirai, dan Kelurahan Petuk Katimpun.

Dia mengatakan, pembentukan Kelurahan Tangguh Bencana sebagai upaya meningkatkan kemandirian masyarakat dalam mendeteksi dini, melakukan antisipasi dan menangani bencana lebih awal.

"Untuk itu, mereka dibekali kemampuan mitigasi berbagai kategori bencana. Tak hanya bencana alam tetapi juga kaitannya bencana non alam," kata wanita berhijab itu.

Menurut dia, penanganan bencana baik kategori alam maupun non alam akan maksimal jika melibatkan seluruh elemen masyarakat dan dilakukan berjenjang mulai dari tingkat RT, RW, kelurahan sampai kecamatan.

Kelurahan tangguh bencana ini juga tidak hanya berfungsi aktif mengantisipasi atau menangani bencana tetapi juga terkait menjaga keamanan dan kenyamanan di lingkungan masing-masing.

Pembentukan kelurahan tangguh bencana itu juga melindungi masyarakat yang tinggal di kawasan rawan bencana dari dampak-dampak merugikan, meningkatkan peran serta masyarakat khususnya kelompok rentan dalam pengelolaan sumber daya untuk mengurangi resiko bencana.

Baca juga: BPBD Palangka Raya optimalkan peran relawan dalam penanganan bencana

Kemudian juga untuk meningkatkan kapasitas kelembagaan masyarakat dalam pengelolaan sumber daya dan pemeliharaan kearifan lokal bagi pengurangan resiko bencana (PRB).

Masyarakat selaku garda terdepan harus memiliki kemampuan memahami dan manajemen penanggulangan bencana sehingga mampu mengantisipasi, mendeteksi dini, penanggulangan tahap awal datangnya bencana di wilayah masing-masing.

Upaya pengurangan risiko bencana berbasis komunitas yang dilaksanakan melalui pengembangan Kelurahan Tangguh Bencana itu juga telah dipadukan dan menjadi salah satu prioritas rencana pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD).

Baca juga: Wali Kota Palangka Raya: TMMD wujud TNI tak terpisahkan dari rakyat

Baca juga: Mahasiswa UPR ukir prestasi dalam kompetisi Esai Nasional