Presiden Erdogan sebut Indonesia sukses jalankan kepemimpinan G20
Bali (ANTARA) - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyatakan bahwa Indonesia sukses dalam menjalankan kepemimpinan pada perhelatan G20 sepanjang tahun ini di tengah berbagai tantangan global.
“Platform G20 sudah sukses memerankan kepemimpinan di tengah tantangan di tingkat global saat ini,” kata Erdogan dalam konferensi pers di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu.
Erdogan mengatakan Presidensi G20 Indonesia yang bertema "Recover Together, Recover Stronger" telah tercermin dalam berbagai pertemuan G20, baik di tingkat menteri maupun kegiatan teknis lain sepanjang tahun ini.
Dia mengaku Turki telah secara aktif berpartisipasi sekaligus berkontribusi menyampaikan pandangan-pandangannya dalam berbagai pertemuan G20 selama presidensi Indonesia.
Baca juga: G20 forum ekonomi dan finansial bukan politik, kata Jokowi
Tak hanya itu, Erdogan mengatakan dalam Konferensi Tigkat Tinggi (KTT) G20 bahwa pihaknya turut mengevaluasi perkembangan terbaru terkait pandangan atau proyeksi ekonomi dan kualitas dunia di masa depan.
Menurut dia, evaluasi itu dilakukan karena dunia telah memulai perjalanan yang sulit selama tiga tahun sejak kemunculan pandemi COVID-19 dan semakin tertekan akibat ketegangan geopolitik.
Bahkan dampak dari pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik ini masih terasa hingga sekarang, yakni adanya pengetatan perdagangan internasional hingga menyebabkan disrupsi rantai pasokan, kata Presiden Turki itu.
Menurut Erdogan, harga bahan pangan dan energi yang sangat tinggi membuat hampir seluruh ekonomi dunia masuk ke dalam situasi resesi, yang risikonya terus meningkat sehingga menunjukkan kemungkinan tantangan besar yang menanti di masa depan.
Baca juga: Jokowi: Ketimpangan akses digital di dunia harus diperbaiki
Presiden Turki itu juga menyebutkan angka inflasi yang mencapai puncaknya di sejumlah negara di dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, semakin menunjukkan besarnya permasalahan yang sedang dihadapi dunia.
“Tidak ada negara mana pun yang berhasil keluar dari kecenderungan inflasi ini. Krisis ini bukan hanya di kawasan itu saja tapi melibatkan semua negara. Namun, negara rentan di Afrika dan Asia yang paling merasakan dampaknya,” jelas Erdogan.
Meski demikian, Erdogan optimistis bahwa seluruh tantangan global, baik krisis pangan, kesehatan, risiko resesi, inflasi tinggi, akan mampu teratasi melalui pendekatan yang berorientasi pada solusi G20.
“Saya yakin kita bisa menghadapi tantangan ekonomi saat ini dengan tekad dan yang berorientasi solusi pada G20,” tegasnya.
Baca juga: Jokowi serukan ke para pemimpin dunia hentikan perang
Baca juga: Menteri PUPR jadi fotografer Jokowi saat keliling Tahura Ngurah Rai
Baca juga: Jokowi tegaskan KTT G20 tidak boleh gagal
“Platform G20 sudah sukses memerankan kepemimpinan di tengah tantangan di tingkat global saat ini,” kata Erdogan dalam konferensi pers di Bali International Convention Centre (BICC), Nusa Dua, Bali, Rabu.
Erdogan mengatakan Presidensi G20 Indonesia yang bertema "Recover Together, Recover Stronger" telah tercermin dalam berbagai pertemuan G20, baik di tingkat menteri maupun kegiatan teknis lain sepanjang tahun ini.
Dia mengaku Turki telah secara aktif berpartisipasi sekaligus berkontribusi menyampaikan pandangan-pandangannya dalam berbagai pertemuan G20 selama presidensi Indonesia.
Baca juga: G20 forum ekonomi dan finansial bukan politik, kata Jokowi
Tak hanya itu, Erdogan mengatakan dalam Konferensi Tigkat Tinggi (KTT) G20 bahwa pihaknya turut mengevaluasi perkembangan terbaru terkait pandangan atau proyeksi ekonomi dan kualitas dunia di masa depan.
Menurut dia, evaluasi itu dilakukan karena dunia telah memulai perjalanan yang sulit selama tiga tahun sejak kemunculan pandemi COVID-19 dan semakin tertekan akibat ketegangan geopolitik.
Bahkan dampak dari pandemi COVID-19 dan ketegangan geopolitik ini masih terasa hingga sekarang, yakni adanya pengetatan perdagangan internasional hingga menyebabkan disrupsi rantai pasokan, kata Presiden Turki itu.
Menurut Erdogan, harga bahan pangan dan energi yang sangat tinggi membuat hampir seluruh ekonomi dunia masuk ke dalam situasi resesi, yang risikonya terus meningkat sehingga menunjukkan kemungkinan tantangan besar yang menanti di masa depan.
Baca juga: Jokowi: Ketimpangan akses digital di dunia harus diperbaiki
Presiden Turki itu juga menyebutkan angka inflasi yang mencapai puncaknya di sejumlah negara di dunia, termasuk di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, semakin menunjukkan besarnya permasalahan yang sedang dihadapi dunia.
“Tidak ada negara mana pun yang berhasil keluar dari kecenderungan inflasi ini. Krisis ini bukan hanya di kawasan itu saja tapi melibatkan semua negara. Namun, negara rentan di Afrika dan Asia yang paling merasakan dampaknya,” jelas Erdogan.
Meski demikian, Erdogan optimistis bahwa seluruh tantangan global, baik krisis pangan, kesehatan, risiko resesi, inflasi tinggi, akan mampu teratasi melalui pendekatan yang berorientasi pada solusi G20.
“Saya yakin kita bisa menghadapi tantangan ekonomi saat ini dengan tekad dan yang berorientasi solusi pada G20,” tegasnya.
Baca juga: Jokowi serukan ke para pemimpin dunia hentikan perang
Baca juga: Menteri PUPR jadi fotografer Jokowi saat keliling Tahura Ngurah Rai
Baca juga: Jokowi tegaskan KTT G20 tidak boleh gagal