Pangkalan Bun (ANTARA) - Sebuah kapal tugboat bernama Putra Abadi 77 yang membawa sembilan orang awak kapal mengalami mati mesin di tengah laut sekitar Perairan Kumai, Kecamatan Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah sehingga terjebak gelombang tinggi yang sedang terjadi di perairan tersebut.
Kapal berlayar dari Pelabuhan Tanjung Priok dengan tujuan Batulicin Kabupaten Tanah Bumbu, Kalimantan Selatan dan mengalami mati mesin, ujar Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas pelabuhan (KSOP) Kelas III Kumai Hery Suyanto di Pangkalan Bun, Jumat malam.
"Memang ada informasi tersebut, Namun lokasi kapal saat ini berada di luar Daerah Lingkungan Kepentingan Pelabuhan (DLKP) dan Daerah Lingkungan Kerja (DLKr) KSOP Kumai," ujar Hery.
Sementara itu, Kasubsi Operasi Pencarian dan Pertolongan Kantor Basarnas Palangka Raya Adliandi Salman mengatakan, informasi yang mereka terima bahwa kapal mengalami putus tali towing sehingga air masuk ke dalam kapal sehingga kapal mengalami mati mesin. Basarnas Palangka Raya mendapat informasi pada Jumat sekitar pukul 12.00 WIB.
"Saat ini kami terus berkoordinasi dengan KSOP Kumai, namun dikarenakan kondisi di perairan Kumai saat ini gelombang besar, sehingga tidak ada kapal yang berani untuk dekati titik lokasi kapal," ujarnya.
Baca juga: Jumlah penumpang di Pelabuhan Kumai melonjak jelang Natal dan Tahun Baru
Basarnas Palangka Raya juga terus berkoordinasi dengan Kapal Coral Geographer yang berjarak kerang lebih 3 Nautical Mil (NM) dari TB Putra Abadi 77
"Awak Kapal Coral Geographer yang pertama melaporkan kecelakaan kapal ini, dan jarak kedua kapal kurang lebih 3 NM, namun mereka tidak berani melakukan evakuasi dikarenakan cuaca buruk gelombang besar di lokasi tersebut yang mencapai 3 meter lebih," ujar Salman.
Sementara itu, Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Pangkalan Bun Aqil Ihsan mengatakan, saat ini kondisi cuaca buruk dan gelombang besar di wilayah Perairan Kumai.
"Saat ini di Perairan Kumai gelombang besar mencapai 2,5 sampai 4 meter dan sangat berbahaya bagi kapal feri apalagi kapal berbadan kecil," demikian Aqil.
Baca juga: Polres Kobar musnahkan barang bukti sabu senilai Rp1 miliar lebih
Baca juga: Perumda Tirta Arut Pangkalan Bun siap luncurkan AMDK
Baca juga: BMKG ingatkan warga pesisir Kobar waspadai potensi banjir rob
Berita Terkait
Lima perompak sekap 14 ABK di perbatasan Kalteng-Kalsel
Rabu, 25 September 2024 15:41 Wib
Legislator Barut minta perusahaan yang beroperasi lengkapi perizinan
Kamis, 27 Juni 2024 7:45 Wib
DPRD Barut pertanyakan keberadaan perizinan PT Kimia Yasa
Rabu, 12 Juni 2024 7:11 Wib
DPRD Barito Utara RDP terkait limbah dan tugboat terbakar
Rabu, 5 Juni 2024 19:47 Wib
Korban tugboat terbakar dirujuk ke Banjarmasin
Rabu, 15 Mei 2024 6:08 Wib
Polda Kalteng: Tiga ABK tewas, delapan masih hilang
Selasa, 14 Mei 2024 15:05 Wib
Satu korban kebakaran tugboat meninggal dunia di RSUD Tamiang Layang
Selasa, 14 Mei 2024 6:06 Wib
Ledakan kapal di Barsel, sebagian rumah warga terguncang
Senin, 13 Mei 2024 19:00 Wib