BMKG ingatkan warga pesisir Kobar waspadai potensi banjir rob

id BMKG ingatkan warga pesisir Kobar waspadai potensi banjir rob, kalteng, kobar, Kotawaringin barat, pangkalan bun, banjir rob

BMKG ingatkan warga pesisir Kobar waspadai potensi banjir rob

Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Pangkalan Bun Aqil Ihsan. Rabu (21/12/2022). ANTARA/M Husein Asyari

Pangkalan Bun  (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi kelas III Iskandar, Kota Pangkalan Bun, Kabupaten Kotawaringin Barat, Provinsi Kalimantan Tengah mengingatkan warga yang tinggal di daerah pesisir setempat untuk mewaspadai adanya gelombang pasang laut yang berpotensi memicu banjir rob. 

Untuk wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, potensi gelombang pasang air laut yang berpotensi banjir rob terjadi di sekitar pesisir Kabupaten Kotawaringin Barat, yakni daerah Kecamatan Kumai, yang diperkirakan akan terjadi pada tanggal 24-29 Desember 2022, ujar Kepala Stasiun Meteorologi kelas III Pangkalan Bun Aqil Ihsan.

"Potensi gelombang pasang laut ini dikarenakan adanya fenomena bulan baru dan perigee atau jarak terdekat bulan ke bumi," ujar Aqil Ihsan di Pangkalan Bun. 

Dijelaskan Aqil, selain fenomena bulan baru dan jarak terdekat bulan ke bumi, potensi pasangnya gelombang laut dan banjir rob terjadi beberapa faktor, yakni adanya angin kencang dan hujan lebat di laut. 

"Kita belum bisa memprediksi apakah pada tanggal 24 Desember nanti akan terjadi hujan deras dan angin kencang di laut, karena kita akan mendapatkan data prakiraan tersebut sehari sebelumnya," ujarnya. 

Baca juga: Pemkab Kobar tinjau sejumlah lokasi, pastikan ketersediaan bapok hadapi Nataru

Aqil mengimbau agar warga sekitar pesisir yakni wilayah Kecamatan Kumai untuk tetap waspada terjadinya gelombang laut pasang dan banjir rob sekitar pukul 18.00 -21.00 WIB. Selain itu Aqil juga mengimbau agar warga tetap tenang. 

"Kita akan terus berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait, dalam menghadapi potensi banjir rob di wilayah pesisir, apalagi dalam menghadapi Nataru kali ini," ujar Aqil. 

Diketahui, Kepala Pusat Meteorologi Maritim BMKG Eko Prasetyo, fenomena bulan baru dan perigee ini berpotensi meningkatkan ketinggian pasang air laut secara maksimum di sejumlah daerah pesisir Indonesia. 

Berdasarkan pantauan data water level dan prediksi pasang surut, banjir rob berpotensi terjadi di 20 wilayah pesisir Indonesia. 

Eko mengatakan, secara umum banjir rob akan berdampak pada kegiatan masyarakat di sekitar pelabuhan dan pesisir, seperti aktivitas bongkar muat di pelabuhan, kegiatan warga di pemukiman pesisir, serta aktivitas tambak garam dan perikanan darat.

Baca juga: Sepanjang 2022, Pemkab Kobar hibahkan 51 unit kapal nelayan

Baca juga: Sebanyak tujuh kios di Pasar Indra Kencana Pangkalan Bun hangus terbakar

Baca juga: Usulan pemecahan dapil mencuat saat KPU Kobar gelar uji publik