Palangka Raya (ANTARA) - Kantor Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) berkolaborasi dengan instansi pemerintah terkait hingga lembaga keagamaan untuk meningkatkan penggunaan aplikasi Elsimil di kalangan calon pengantin dalam upaya mencegah stunting.
BKKBN Kalteng antara lain bekerja sama dengan Kantor Wilayah Kementerian Agama dan Keuskupan Palangka Raya guna meningkatkan penggunaan aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil atau Elsimil di kalangan calon pengantin.
Pelaksana Tugas Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Dadi Ahmad Roswandi di Palangka Raya, Senin, menjelaskan bahwa aplikasi Elsimil merupakan bagian dari intervensi dari hulu untuk mencegah stunting, kekurangan gizi kronis yang menyebabkan pertumbuhan anak terganggu sehingga badannya menjadi tengkes.
"Aplikasi ini digunakan tiga bulan sebelum menikah dengan mengisi (kuesioner) tentang identitas diri yang berguna untuk melihat kondisi calon pengantin wanita," katanya.
Baca juga: Optimalisasi sektor perkebunan Kalteng dalam menopang perekonomian masyarakat
Tiga bulan sebelum menikah, calon pengantin diminta menjalani pemeriksaan di fasilitas pelayanan kesehatan serta memasukkan data-data hasil pemeriksaan ke aplikasi.
Data yang dimasukkan ke aplikasi antara lain data berat dan tinggi badan, kadar hemoglobin, lingkar lengan, dan status kesehatan untuk calon pengantin perempuan. Sedangkan kuesioner untuk calon pengantin pria antara lain mencakup status kesehatan dan apakah yang bersangkutan merokok atau tidak.
Dadi mengatakan bahwa setelah mengisi kuesioner dan mengunggah data diri ke aplikasi Elsimil calon pengantin bisa mendapatkan Sertifikat Siap Nikah dan Siap Hamil.
Mereka selanjutnya akan mendapat pendampingan dari Tim Pendamping Keluarga yang meliputi bidan, penyuluh keluarga berencana, dan kader PKK selama tiga bulan.
Aplikasi Elsimil merupakan sarana pemeriksaan faktor risiko calon pengantin, jembatan penghubung calon pengantin dengan petugas pendamping, media edukasi mengenai pernikahan, kehamilan, hingga pencegahan stunting, serta alat pemantau kepatuhan calon pengantin dalam mempersiapkan kehamilan yang sehat.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kalimantan Tengah Noor Fahmi menyatakan siap mendukung BKKBN menggiatkan upaya pencegahan stunting, termasuk di antaranya melalui program edukasi bagi calon pengantin.
"Kami berharap ke depan dapat meningkatkan kolaborasi, khususnya antara penyuluh agama dan penyuluh KB dalam mengedukasi calon pengantin agar dari sisi kesehatan mereka siap untuk hamil dan siap melahirkan seorang bayi yang sehat," katanya.
Uskup Palangka Raya Mgr. A.M Sutrisnaatmaka juga menyatakan siap mendukung program-program yang dilaksanakan oleh pemerintah, termasuk program BKKBN Kalteng.
"Kami selalu mendukung program pemerintah yang memberikan manfaat bagi masyarakat," katanya.
Baca juga: Pemprov Kalteng pilih bangun pabrik penggilingan padi modern di Kotim