Kementerian PPPA beri penghargaan ke stakeholder G20 EMPOWER
Palangka Raya (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KPPPA) Republik Indonesia, memberikan penghargaan dan apresiasi kepada seluruh stakeholder G20 EMPOWER Indonesia yang telah berkontribusi.
Menteri KPPPA RI, Bintang Puspayoga menyampaikan deklarasi G20 telah membuat kemajuan yang signifikan, di mana negara-negara G20 telah menyepakati dan berkomitmen terhadap pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam pernyataan lengkap tersendiri yang tertuang dalam butir ke-46 komitmen Deklarasi Pemimpin G20 di Bali.
"Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara anggota G20 juga serius menempatkan perempuan sebagai inti dari pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Pencapaian ini tentu tidak terlepas kerja keras dari rekan-rekan G20 EMPOWER, para advocates dan pihak-pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan terselenggaranya rangkaian tersebut," katanya dalam siaran pers diterima di Palangka Raya, Kamis.
Ia menuturkan, mendengar dari rekan-rekan advocates G20 EMPOWER banyak program dan kegiatan yang berjalan dengan baik serta berkesinambungan. Tentunya hal tersebut akan bermanfaat bagi para perempuan dan untuk kami di jajaran Kemen PPPA RI, yang diberikan amanah terkait pemberdayaan perempuan.
"Maka dari itu, kami berharap bahwa para advocates G20 EMPOWER ini dapat melanjutkan kiprahnya dengan membuat kepengurusan periodik dan mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan, sesuai dengan komitmen perusahaannya masing-masing," tutur Bintang Puspayoga.
Ditegaskannya, sejak Desember 2021 hingga November 2022 yang lalu, Indonesia secara resmi memegang kepresidenan pada G20 2022, termasuk di dalamnya G20 EMPOWER.
Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), menjadi focal point dalam menjalankan tugas G20 EMPOWER. Salah satu isu penting yang diangkat adalah bagaimana menanamkan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam sektor swasta dan publik.
Ada sebanyak 101 penghargaan yang diberikan kepada 61 advocates, 15 sponsor, dan 25 komite. Selaku advocates G20 EMPOWER Indonesia, antara lain diberikan kepada Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, General Manager PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan PT PLN (Persero), Chairani Rahmatullah, dan Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping, Emma Sri Martini.
Selain itu, salah satu perwakilan sponsor yang juga turut hadir menerima apresiasi adalah Chairman and CEO SinarMas Agribusiness dan Food Indonesia, Franky Oesman Widjaja. Penghargaan ini, tentunya, diberikan dengan melihat berbagai kontribusi, baik offline maupun online, yang telah diberikan sepanjang pelaksanaan kegiatan G20 EMPOWER Presidensi Indonesia.
Sementara itu, Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Yessie D Yosetya, mengungkapkan, sebagai working group, G20 EMPOWER telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung peran perempuan dari sisi bisnis, khususnya pengusaha perempuan, dalam upaya penanganan dan penyelesaian isu terkait pemberdayaan perempuan secara global.
"Menurut isu mengenai kebangkitan ekonomi perempuan dan perlindungan pada anak atas dampak yang timbul setelah pandemi COVID-19, menjadi salah satu poin penting yang dimasukkan ke dalam Deklarasi Pemimpin G20 di Bali yang lalu. Poin ini tentunya untuk menjawab tantangan dan isu global terkait perempuan, yang perlu mendapatkan perhatian serius," demikian Yessie D Yosetya.
Menteri KPPPA RI, Bintang Puspayoga menyampaikan deklarasi G20 telah membuat kemajuan yang signifikan, di mana negara-negara G20 telah menyepakati dan berkomitmen terhadap pemberdayaan perempuan dan kesetaraan gender dalam pernyataan lengkap tersendiri yang tertuang dalam butir ke-46 komitmen Deklarasi Pemimpin G20 di Bali.
"Hal ini menunjukkan bahwa negara-negara anggota G20 juga serius menempatkan perempuan sebagai inti dari pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Pencapaian ini tentu tidak terlepas kerja keras dari rekan-rekan G20 EMPOWER, para advocates dan pihak-pihak yang telah terlibat dalam menyukseskan terselenggaranya rangkaian tersebut," katanya dalam siaran pers diterima di Palangka Raya, Kamis.
Ia menuturkan, mendengar dari rekan-rekan advocates G20 EMPOWER banyak program dan kegiatan yang berjalan dengan baik serta berkesinambungan. Tentunya hal tersebut akan bermanfaat bagi para perempuan dan untuk kami di jajaran Kemen PPPA RI, yang diberikan amanah terkait pemberdayaan perempuan.
"Maka dari itu, kami berharap bahwa para advocates G20 EMPOWER ini dapat melanjutkan kiprahnya dengan membuat kepengurusan periodik dan mengkoordinasi kegiatan yang dilakukan, sesuai dengan komitmen perusahaannya masing-masing," tutur Bintang Puspayoga.
Ditegaskannya, sejak Desember 2021 hingga November 2022 yang lalu, Indonesia secara resmi memegang kepresidenan pada G20 2022, termasuk di dalamnya G20 EMPOWER.
Kementerian PPPA bersama dengan XL Axiata dan Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI), menjadi focal point dalam menjalankan tugas G20 EMPOWER. Salah satu isu penting yang diangkat adalah bagaimana menanamkan pentingnya kepemimpinan perempuan dalam sektor swasta dan publik.
Ada sebanyak 101 penghargaan yang diberikan kepada 61 advocates, 15 sponsor, dan 25 komite. Selaku advocates G20 EMPOWER Indonesia, antara lain diberikan kepada Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, General Manager PLN Pusat Enjiniring Ketenagalistrikan PT PLN (Persero), Chairani Rahmatullah, dan Direktur Keuangan PT Pertamina International Shipping, Emma Sri Martini.
Selain itu, salah satu perwakilan sponsor yang juga turut hadir menerima apresiasi adalah Chairman and CEO SinarMas Agribusiness dan Food Indonesia, Franky Oesman Widjaja. Penghargaan ini, tentunya, diberikan dengan melihat berbagai kontribusi, baik offline maupun online, yang telah diberikan sepanjang pelaksanaan kegiatan G20 EMPOWER Presidensi Indonesia.
Sementara itu, Chair G20 EMPOWER Presidensi Indonesia, Yessie D Yosetya, mengungkapkan, sebagai working group, G20 EMPOWER telah menunjukkan komitmennya untuk mendukung peran perempuan dari sisi bisnis, khususnya pengusaha perempuan, dalam upaya penanganan dan penyelesaian isu terkait pemberdayaan perempuan secara global.
"Menurut isu mengenai kebangkitan ekonomi perempuan dan perlindungan pada anak atas dampak yang timbul setelah pandemi COVID-19, menjadi salah satu poin penting yang dimasukkan ke dalam Deklarasi Pemimpin G20 di Bali yang lalu. Poin ini tentunya untuk menjawab tantangan dan isu global terkait perempuan, yang perlu mendapatkan perhatian serius," demikian Yessie D Yosetya.