Bengkalis (ANTARA) - Aparat Satreskrim Polres Bengkalis, Polda Riau menggagalkan pengiriman anak di bawah umur yang dijanjikan akan diberangkatkan ke Malaysia sebagai tenaga kerja wanita (TKW), Senin (16/1).
Kasat Reskrim Polres Bengkalis AKP Muhammad Reza, Rabu, mengatakan peristiwa tersebut terbongkar usai pihaknya mendapatkan informasi adanya perempuan yang meminta perlindungan di rumah warga di Kelurahan Rimbas Sekampung, Kecamatan Bengkalis, Kabupaten Bengkalis.
Diduga korban PF (17) ini akan diberangkatkan ke Malaysia sebagai pekerja migran ilegal. Atas informasi itu, petugas menuju lokasi yang dimaksud dan menjemput korban.
Saat diinterogasi, korban PF mengaku dan menunjukkan identitas yang diketahui ia merupakan kelahiran 2001. Namun, setelah dilakukan pengecekan data di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil), diketahui KTP PF palsu dengan mengubah tahun lahirnya.
"Ternyata PF merupakan perempuan yang lahir tahun 2006 dengan domisili di Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB)," kata Reza pula.
Berdasarkan keterangan korban, PF awalnya dijanjikan diberangkatkan sebagai TKW dari NTB menuju Arab Saudi bersama tiga orang lainnya.
Tapi saat di Jakarta, PF diberitahukan oleh penampung berinisial DN bahwa PF tidak jadi berangkat ke Arab Saudi, dan dijanjikan diberangkatkan ke Malaysia melalui jalur laut dari Pelabuhan Selat Baru.
"Di Bengkalis, korban merasakan curiga lantaran paspor yang diberikan merupakan paspor wisata, bukan paspor pekerja. PF kemudian melarikan diri, sedangkan tiga temannya berangkat ke Malaysia bersama DN yang kini masih dalam pencarian," ujar Reza lagi.
Menurut Reza, setelah berkoordinasi dengan UPT PPA Kabupaten Bengkalis, PF akan segera dipulangkan kepada keluarganya di Dompu.
"Kasus ini tengah dalam penyelidikan guna mengungkap jaringan tindak pidana perdagangan orang di wilayah Kabupaten Bengkalis," katanya pula.
Berita Terkait
Klopp dan Salah terlihat berdebat di pinggir lapangan
Minggu, 28 April 2024 9:02 Wib
Juventus dan AC Milan berbagi angka di Liga Italia
Minggu, 28 April 2024 8:55 Wib
Begini analisis gempa bumi di Kabupaten Garut
Minggu, 28 April 2024 8:53 Wib
Gempa sebabkan puluhan rumah di Garut rusak
Minggu, 28 April 2024 8:51 Wib
Bertemu masyarakat, Teras Narang ajak pilih pemimpin berkualitas di Pilkada 2024
Sabtu, 27 April 2024 20:12 Wib
Lombok jadi tuan rumah ajang mobil sport Jepang 2024 di sirkuit Mandalika
Sabtu, 27 April 2024 19:08 Wib
Bunda PAUD Kotim resmikan sekolah tiga bahasa di Sampit
Sabtu, 27 April 2024 17:57 Wib
Jubair Arifin siap maju Pilkada di Kotawaringin Barat
Sabtu, 27 April 2024 17:32 Wib