Pemkot Palangka Raya siapkan 12 paket kerja kurangi pengangguran

id Disnaker Kota Palangka Raya,BLK

Pemkot Palangka Raya siapkan 12 paket kerja kurangi pengangguran

Kepala Disnaker Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, Mesliani Tara (kiri) didampingi  Kepala UPTD BLK Iip Yulian Tuah di ruang kerjanya di Palangka Raya, Kalteng, Senin (6/2/2023). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya, Kalteng (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerjaan (Disnaker) Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah, pada 2023 menyiapkan 12 paket pelatihan kerja melalui balai latihan kerja (BLK) untuk menciptakan peluang kerja sekaligus mengurangi pengangguran.

"Tahun ini, ada 12 paket pelatihan kerja di BLK yang sumber pendanaannya bersumber dari APBN," kata Kepala Disnaker Kota Palangka Raya Mesliani Tara saat disambangi di ruang kerjanya di Palangka Raya, Senin.

Dia menuturkan paket pelatihan kerja tersebut di antaranya pelatihan otomotif sepeda motor dan mobil, mebel, listrik, tata rias kecantikan, servis AC, komputer, pengoperasian mesin bubut, dan teknik bangunan.

Mengenai informasi pendaftaran kegiatan tersebut, masyarakat yang ingin bergabung dapat mengecek melalui media sosial yaitu di Instagram dengan akun blk.palangkaRaya dan Facebook Blk Palangka Raya.

"Semua syarat bagi pendaftaran bisa dilihat melalui dua akun media sosial resmi milik kami itu yakni Instagram dan Facebook, di sana semuanya jelas tertera dan mendaftarnya juga secara online (dalam jaringan atau daring)," katanya.

Baca juga: Persediaan pangan di Palangka Raya aman sampai Ramadhan

Ia juga mengungkapkan peserta lulus uji kompetensi di BLK tentunya juga menjadi tenaga siap pakai, sebab mereka yang dinyatakan lulus itu juga langsung mengisi aplikasi SIAP KERJA.

Aplikasi tersebut wajib diisi oleh para lulusan BLK, dengan tujuan perusahaan mana saja yang ingin memakai jasanya bisa langsung menghubungi yang bersangkutan.

"Intinya, mereka itu siap bekerja dan ditempatkan di mana perusahaan yang menginginkan. Tapi, kebanyakan juga mereka usai lulus dari pelatihan BLK, mereka memilih buka usaha sendiri di Palangka Raya," kata Mesliani.

Mantan Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Kepegawaian Pelatihan dan Pendidikan (BKPP) Kota Palangka Raya tersebut menambahkan angka pengangguran di daerah setempat memang masih banyak apalagi pascapandemi COVID-19 yang merebak kota ini.

Namun, pihaknya juga optimis bahwa dengan apa yang telah diupayakannya itu dapat mengurangi angka pengangguran yang selama cukup banyak terjadi di "Kota Cantik", sebutan Palangka Raya.

"Kami terus berupaya menekan angka pengangguran di Palangka Raya dengan program-program BLK yang bersumber dari APBN dan akan dikolaborasikan dengan anggaran APBD setempat, demi menekan angka pengangguran," kata Mesliani.

Baca juga: Tak ada laporan kasus penculikan anak di Palangka Raya