Pemkot Palangka Raya siapkan strategi tekan inflasi jelang Ramadan

id Disperindag Kota Palangka Raya,DPKUKMP Palangka Raya,Inflasi ,Kebutuhan Pokok ,Strategi Cegah Inflasi,Kabid Perdagangan Hadiansyah

Pemkot Palangka Raya siapkan strategi tekan inflasi jelang Ramadan

Kabid Perdagangan di DPKUKMP Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah Hadriansyah saat disambangi di ruang kerjanya, Rabu (8/2/2023). ANTARA/Adi Wibowo

Palangka Raya (ANTARA) - Pemerintah Kota Palangka Raya, Kalimantan Tengah akan menyiapkan sejumlah strategi untuk menekan terjadinya inflasi jelang bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah.

Kepala Bidang (Kabid) Perdagangan di Dinas Perdagangan Koperasi Usaha Kecil Menengah dan Perindustrian (DPKUKMP) Kota Palangka Raya Hadriansyah di Palangka Raya, Rabu membenarkan bahwa pihaknya akan menyiapkan sejumlah strategi mengantisipasi terjadinya inflasi di daerah setempat.

"Beberapa hari ini kami juga sudah melakukan sidak ke sejumlah pasar dan berkoordinasi dengan sejumlah distributor di wilayah setempat, untuk mengetahui  stok pangan di Palangka Raya," katanya.

Hadriansyah yang akrab disapa Adaw itu menjelaskan, memang di dua hari ini sejumlah komoditas di pasar tradisional yang ada di Kota Palangka Raya mengalami kenaikan harga.

Kenaikan tersebut karena harga komoditas yang didapatkan dari produsen, memang mengalami kenaikan sehingga komoditas yang ada di distributor serta pasar tradisional secara otomatis mengalami kenaikan.

"Tetapi saya tegaskan untuk stok pangan di daerah kita saat ini aman sampai Hari Raya Idul Fitri nanti," katanya.

Mantan Sekretaris Camat Jekan Raya itu mengungkapkan, sejumlah harga bahan pokok di 'Kota Cantik' julukan Palangka Raya pada per 6 Februari 2023 alami kenaikan yang cukup signifikan.

Seperti harga harga beras siam sebelumnya seharga Rp18.000 per kilogram naik menjadi Rp19 ribu, beras mayang sebelumnya di harga Rp24 ribu kini menjadi Rp26 ribu.

Kemudian harga daging ayam broiler dari harga Rp37 ribu/kg  menjadi Rp38 ribu, harga bawang merah kini berada di harga Rp40 ribu/kg  karena sebelumnya berada di harga Rp40 ribu/kg.

"Sejumlah harga komoditas yang mengalami kenaikan itu selain karena sudah mahal dari produsen, biaya angkut juga mempengaruhi karena juga mengalami kenaikan," bebernya.

Hadiansyah juga menambahkan, upaya untuk menekan terjadi inflasi di Palangka Raya pihaknya juga menyiapkan kegiatan operasi pasar murah. Hanya saja saat ini pihaknya masih menghitung komoditas apa saja yang nantinya akan dijual dalam kegiatan operasi pasar murah untuk masyarakat tersebut.

"Saat ini kami masih menghitung berapa anggarannya, kemudian apa saja yang dijual dan subsidi yang akan diberikan dari paket sembako murah itu berapa. Yang jelas dalam waktu dekat ini kita akan lakukan di sejumlah titik," demikian Hadiansyah.