Kebakaran di Sampit hanguskan lima rumah
Sampit (ANTARA) - Kebakaran terjadi di Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah menghanguskan lima rumah warga dan menyebabkan dua orang terluka, Minggu (26/2) dini hari tadi.
"Kebakaran terjadi cukup cepat karena sebagian besar bahan bangunan rumah terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar. Untuk korban yang cedera ringan sudah ditangani tim medis," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Hawianan di Sampit.
Kebakaran di Jalan Baamang I RT 07 RW 02 Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang itu terjadi di kawasan padat penduduk. Warga dibuat panik begitu mengetahui api sudah membesar.
Hawianan menjelaskan, pihaknya menerima informasi kebakaran tersebut sekitar pukul 02.22 WIB. Empat regu pemadam langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian dan langsung berupaya memadamkan kebakaran.
Pemadaman api juga dibantu personel dari Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pertamina Sampit, Palang Merah Indonesia, relawan Pemadam Kebakaran Ketapi 3, relawan Pemadam Kebakaran Teluk Dalam, relawan Pemadam Kebakaran Baamang Hulu dan masyarakat setempat.
Baca juga: Buaya muncul dekat sekolah, BKSDA imbau masyarakat lebih waspada
Setelah berhasil memblokade agar api tidak terus meluas ke rumah lainnya, upaya difokuskan pada pemadaman sisa api. Sekitar pukul 02.49 WIB api sudah bisa dilokalisir dan dilanjutkan pendinginan dan pemeriksaan.
Hasil pendataan, lima rumah yang hangus terbakar tersebut adalah milik Sikal, Talmas, Bahrudin, Anang Hamdani dan Risman. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun ada dua warga yang mengalami cedera ringan dan langsung ditangani.
Kerugian materi akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp1 miliar. Saat kejadian, korban umumnya sedang tertidur sehingga begitu mengetahui terjadi kebakaran, mereka langsung menyelamatkan diri tanpa sempat membawa harta benda.
"Berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat atau warga, kebakaran tersebut berawal dari bangunan rumah Bapak Bahrudin. Masyarakat menduga ini terjadi akibat hubungan pendek arus listrik. Tapi tentu ini merupakan kewenangan polisi untuk menyelidiki penyebab pastinya," kata Hawianan.
Sementara itu, polisi langsung mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Tidak jauh dari lokasi, dibuka dapur umum untuk membantu para korban kebakaran.
Baca juga: PWI Kotim pelopori penjaringan atlet esports kalangan wartawan Kalteng
Baca juga: Dirjen Imigrasi: Syarat rekomendasi Kemenag untuk mengurus paspor umrah sudah dicabut
Baca juga: DPRD Kotim soroti pejabat lamban tanggapi keluhan masyarakat
"Kebakaran terjadi cukup cepat karena sebagian besar bahan bangunan rumah terbuat dari kayu sehingga mudah terbakar. Untuk korban yang cedera ringan sudah ditangani tim medis," kata Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Kotawaringin Timur, Hawianan di Sampit.
Kebakaran di Jalan Baamang I RT 07 RW 02 Kelurahan Baamang Hulu Kecamatan Baamang itu terjadi di kawasan padat penduduk. Warga dibuat panik begitu mengetahui api sudah membesar.
Hawianan menjelaskan, pihaknya menerima informasi kebakaran tersebut sekitar pukul 02.22 WIB. Empat regu pemadam langsung diberangkatkan ke lokasi kejadian dan langsung berupaya memadamkan kebakaran.
Pemadaman api juga dibantu personel dari Kepolisian Resor Kotawaringin Timur, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, Pertamina Sampit, Palang Merah Indonesia, relawan Pemadam Kebakaran Ketapi 3, relawan Pemadam Kebakaran Teluk Dalam, relawan Pemadam Kebakaran Baamang Hulu dan masyarakat setempat.
Baca juga: Buaya muncul dekat sekolah, BKSDA imbau masyarakat lebih waspada
Setelah berhasil memblokade agar api tidak terus meluas ke rumah lainnya, upaya difokuskan pada pemadaman sisa api. Sekitar pukul 02.49 WIB api sudah bisa dilokalisir dan dilanjutkan pendinginan dan pemeriksaan.
Hasil pendataan, lima rumah yang hangus terbakar tersebut adalah milik Sikal, Talmas, Bahrudin, Anang Hamdani dan Risman. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini, namun ada dua warga yang mengalami cedera ringan dan langsung ditangani.
Kerugian materi akibat kejadian ini diperkirakan mencapai Rp1 miliar. Saat kejadian, korban umumnya sedang tertidur sehingga begitu mengetahui terjadi kebakaran, mereka langsung menyelamatkan diri tanpa sempat membawa harta benda.
"Berdasarkan informasi yang didapatkan dari masyarakat atau warga, kebakaran tersebut berawal dari bangunan rumah Bapak Bahrudin. Masyarakat menduga ini terjadi akibat hubungan pendek arus listrik. Tapi tentu ini merupakan kewenangan polisi untuk menyelidiki penyebab pastinya," kata Hawianan.
Sementara itu, polisi langsung mengumpulkan barang bukti dan meminta keterangan sejumlah saksi untuk menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. Tidak jauh dari lokasi, dibuka dapur umum untuk membantu para korban kebakaran.
Baca juga: PWI Kotim pelopori penjaringan atlet esports kalangan wartawan Kalteng
Baca juga: Dirjen Imigrasi: Syarat rekomendasi Kemenag untuk mengurus paspor umrah sudah dicabut
Baca juga: DPRD Kotim soroti pejabat lamban tanggapi keluhan masyarakat